Mohon tunggu...
ismu chandra Kurniawati
ismu chandra Kurniawati Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Sehari-hari berpraktik sebagai Psikolog Associate di Unit Konsultasi Psikologi, UGM dan Biro Psikologi Intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memaknai Ulang Definisi Kesehatan Mental

19 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 20 Januari 2021   10:12 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tampaknya kita perlu mengubah mindset ketika mendengar kata “sehat” dan “sakit”. Kita seringkali mengungkapkan sakit itu adalah ketiadaan kondisi sehat. Keduanya kita posisikan dalam sisi yang berseberangan satu sama lain. Sehat itu positif, sakit itu negatif. Sehat itu sempurna, sakit itu penuh kelemahan. Sehat itu produktif, sakit itu tidak berdaya. Dengan mindset ini, tentu saja akan sulit membayangkan kesehatan mental disematkan bagi teman-teman difable ataupun ketika dalam kondisi kehidupan yang menantang seperti dalam bencana atau pandemi.

Kita perlu melihat sakit bukan sebagai lawan kata sehat, tapi sakit adalah upaya kita untuk menjadi sehat. Yang sering kita sebut sebagai sakit sebenarnya adalah kondisi ketika sinyal-sinyal tubuh memberitahukan ada sesuatu yang kurang beres dan sistem metabolisme kita sedang berupaya untuk kembali ke titik sehat/seimbang

Misalnya ketika kita makan sesuatu yang basi atau mengandung bakteri, kita akan merasakan sakit di perut kemudian diare. Kondisi diare ini adalah upaya dari perut atau sistem pencernaan kita untuk kembali menjadi sehat dengan mengeluarkan bakteri-bakteri yang ada dalam perut kita. 

Dari contoh ini kita melihat bahwa sakit adalah hal alami yang justru membantu kita menjadi sehat. Dengan mindset ini kita pun dapat melihat bahwa perasaan sedih, tidak nyaman, marah, ataupun perasaan tidak senang lainnya juga adalah pengalaman yang akan membuat kita merasakan keutuhan sebagai manusia yang sehat. 

Referensi:

Galderisi S, Heinz A, Kastrup M, Beezhold J, Sartorius N.(2015). Toward a new definition of mental health. World Psychiatry 14: 231– 233.

Huber M, Knottnerus JA, Green L, et al. How should we define health? BMJ 2011;343:d1463–6. doi: http://dx.doi.org/10.1136/bmj. d4163

Bayer R, Ph.D. (2013).  COLUMN: There is no health without mental health,  diunduh dari https://www.cecildaily.com/opinion/columns/column-there-is-no-health-without-mental-health/article_afd7e99c-c40d-11e2-89e9-0019bb2963f4.html

Vaillant GE. (2012). Positive mental health: is there a cross‐cultural definition? World Psychiatry 2012; 11: 93‐ 9.

World Health Organization.(2004).Promoting mental health: concepts, emerging evidence, practice (Summary Report). Geneva: World Health Organization.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun