Penulis menyusun artikel ini terkait ceramah yang disampaikan oleh Bapak Arif nursihah, M.A dengan pembahasan hadits arbain yang ke-22.
Dari Abu ‘Abdillah Jarir bin ‘Abdillah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Bagaimana pendapat Anda (kabarkan padaku), apabila aku mengerjakan shalat-shalat fardhu, puasa di bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambahnya sedikit pun dari itu, apakah aku akan masuk surga?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (HR. Muslim). [HR. Muslim, no. 15]
Asbab wurud dari hadits tersebut ialah ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw yaitu Nu’man bin melakukan konfirmasi . Salah satu metode pembelajaran yaitu metode konfirmasi pemahaman, amal apa yang paling baik, yaitu berbuat baik kepada orang tua.
Orang masuk syurga karena keridhoan dan keutamaan Allah swt, orang yang masuk neraka karena keadilan Allah swt. Rasul memerintahkan dibulan Ramadhan itu harus memperbanyak kebaikan.
Ada yang mengatakan bahwa dibulan suci ramadhan itu semua syaiton itu dibelenggu yang mana artinya umat islam harus mempersempit kemaksiatan jangan ada celah untuk menodai bulan suci dengan perbuatan yang buruk.
Halal dan haram dizaman sekarang ini banyak sekali sesuatu yang haram itu dihalalkan, jadi segala yang haram itu masih saja ada yang melakukan padahal sudah jelas dilarang.
Setelah membaca rangkuman terkait hadits ini, penulis bisa menyimpulkan bahwa yang kita lakukan asalkan sesuai dengan perintah Allah swt maka diakhirat kelak akan diberikan balasan, begitupun ketika seseorang melanggar atas apa yang dilarang oleh-Nya maka ada balasan yang setimpal, maka Allah swt itu maha Adil.
Maka, sebagai umat manusia yang dititipkan amanah oleh Allah swt untuk menjalankan ibadah patutnya kita menjalankan dengan tulus, ketika suatu hal yang baik dilakukan maka sebaiknya kita jalankan, meskipun pasti banyak sekali godaan-Nya. Dari suatu yang diharamkan oleh Allah swt itu pasti mudhorotnya seperti halnya memakan makanan yang haram akan menyebabkan terganggunya kesehatan bagi tubuh. Jadi, ketika kita sudah tahu mana yang halal dan haram maka jalankanlah asalkan sesuai dengan syariat Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H