Mohon tunggu...
Ismi Nadia
Ismi Nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi teman-teman!!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa itu Kurikulum Prototipe? Bagaimana Ciri-cirinya?

5 Juni 2022   13:30 Diperbarui: 5 Juni 2022   13:50 2763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum di Indonesia mengalami banyak perubahan. Adapun perubahan-perubahan itu adalah seperti Kurikulum 2006 (KTSP) berganti ke Kurikulum 2013 dan sekarang berganti lagi ke Kurikulum Prototipe 2022. Perubahan kurikulum ini tak terelakkan dan tidak bisa dilewatkan pula, akan tetapi harus diselesaikan dan biasanya perlu memenuhi kebutuhan dan standar yang ada.

Kurikulum Prototipe 2022 sendiri adalah Progam Sekolah Penggerak berdasarkan profil siswa dengan semangat Pancasila untuk menggabungkan kepribadian siswa dan keterampilan siswa di bagian terpenting dari kegiatan belajar mengajar. 

Profil siswa yang berjiwa Pancasila memiliki sifat-sifat yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila yaitu, bertakwa, berkepribadian luhur, toleransi, kerjasama dan berpikir inovatif.

Kurikulum Prototipe dipandang siap menyempurnakan kurikulum dengan mengaktifkan inovasi data yang sejalan dengan pengembangan diri siswa. Dengan memanfaatkan inovasi untuk maju seperti pada bidang produksi barang mekanik dengan produksi kegiatan yang sesuai dengan kualitas perencanaan model pendidikan, khususnya pembelajaran bisnis ringan (Adisya Yusup, 2021).

Adapun ciri-ciri yang terdapat pada kurikulum prototipe adalah :

  1. Struktur kurikulum yang dibuat mengacu pada Profil Siswa Pancasila sebagai semacam perspektif dalam membuat standar isi, pedoman interaksi, kriteria evaluasi atau penyusunan kurikulum, hasil belajar (CP), standar pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
  2. Hasil belajar, yaitu pengembangan informasi, keterampilan dan perspektif sebagai satu kesatuan interaksi tanpa henti mengumpulkan seluruh keterampilan. Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran yang dilakukan tentunya harus mengacu pada hasil pembelajaran yang masih disiarkan
  3. Sistem pembelajaran dengan menggunakan metode tematik biasanya dijalankan pada tingkat sekolah dasar. Model perencanaan pendidikan dapat dijalankan pada tingkat yang berbeda. Demikian pula, jika memperlajari metode tematik tidak perlu memasukkan metode tematik ke dalam pembelajaran. Jika tidak, sekolah dapat secara mandiri mendorong pembelajaran terkait mata pelajaran.
  4. Jam ilustrasi tidak sekonsisten kurikulum 2013, tetapi contoh jangka panjang dalam Rencana Pendidikan Demonstrasi dapat dijadwalkan setiap tahun bagi sekolah untuk membuat dan memandu pelaksanaan pembelajaran. Mata pelajaran tidak boleh diajarkan di semester genap, jika di semester ganjil telah diajarkan sepanjang waktu sampel, hal ini tidak menjadi masalah dan dapat didukung.
  5. Sekolah memiliki kesempatan untuk mengembangkan model pembelajaran yang mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu dan melakukan penilaian lintas disiplin, seperti penilaian berbasis proyek. Sementara itu, siswa SMP, SMA/SMK dapat menyelesaikan sekitar tiga penilaian dalam satu tahun ajaran. Salah satunya adalah program studi yang mempelajari patriotisme atau kepribadian patriotik. Hal ini untuk memperkuat profil siswa Pancasila.

Dengan penjelasan di atas, menunjukkan bahwa pemerintah perlu mengkodifikasikan beberapa cara agar lebih kuat dan fleksibel dengan memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menyelesaikan siklus belajar yang ditetapkan untuk program pembelajaran. 

Untuk mencapai hal tersebut, jelas diperlukan model, metode, prosedur dan sistem yang tepat untuk memahami model program pendidikan dan mencapai tujuan pembangunan publik.

Kurikulum Prototipe adalah program pendidikan yang menjadi salah satu pilihan (keputusan) untuk diangkat kembali pada saat sekolah melakukan kegiatan. 

Rancangan kurikulumnya menggabungkan proses belajar mengajar yang melibatkan pencapaian Hasil Belajar (CP), tugas untuk memperkuat profil siswa Pancasila, berbagai proyek yang dilakukan oleh unit studi, dan serangkaian program studi yang diselesaikan di PAUD. Membagi waktu belajar yang terpisah antara program dan kegiatan sehari-hari untuk memperkuat citra siswa Pancasila. Mereka semua berkumpul di kelas. 

Di sini, pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan metode, termasuk proyek, untuk memperkuat profil siswa Pancasila.

Kurikulum Prototipe yang akan diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun ajaran 2022/2023 memiliki tujuan yang sangat baik, khususnya dengan membekali guru dengan kemampuan adaptasi siklus pembelajaran dimana proyek pembelajaran dilaksanakan, membutuhkan pembelajaran yang lebih dinamis. dan kemajuan serbaguna. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memahami dan mengembangkan lebih lanjut keunggulan pengajaran bahasa Indonesia dengan bantuan dan upaya berbagai kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun