"Jutaan orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka bisa menghasilkan uang 1000 dollar per hari tanpa meninggalkan rumah. Dan ada adalah salah satu dari mereka." Familiar dengan kalimat ini?
Sosok yang kita kenal dengan nama Budi Setiawan, sering muncul pada sesi iklan di laman YouTube sesaat sebelum kita menyaksikan video yang baru saja diklik. Saya menganggap iklan itu hanya sekedar "lucu-lucuan" semata.
Terbukti berbagai meme hilir mudik menghiasi laman eksplore Instagram yang "me-roasting" sosok Budi Setiawan dan campaign yang ia bawakan. Akan tetapi, di lain persepsi, iklan Budi Setiawan adalah sebuah harapan bagi Sebagian orang.
Di tengah kesulitan mereka dalam mencari pekerjaan, frasa "1000 dollar per hari tanpa meninggalkan rumah" menarik perhatian mereka untuk menerka sebuah peruntungan. Instrumen investasi trading binary option yang hadir dengan campaign tersebut menarik perhatian banyak orang untuk ramai-ramai mencari peluang baru meraih pundi-pundi rupiah.
Akan tetapi kehadiran instrument trading online ini memicu banyak sekali perdebatan, layakkah trading binary option disebut sebagai investasi?
Setelah ramainya iklan Budi Setiawan lekang oleh waktu, muncul sosok actor bernama Ichal Muhammad. Berbicang-bincang di salah satu podcast, ia mengungkap fakta yang mungkin bisa dikatakan sebagai sisi gelap dunia trading binary option yang selama ini tidak banyak diketahui orang.
Perannya sebagai seorang "trader" dan afiliator memungkinkan ia memperoleh pendapatan yang cukup menggiurkan. Akan tetapi tak disangka, ia mengaku bahwa uang yang diperolehnya berasal dari "air mata" orang lain.
Dirinya mengetahui jika pemain/trader menggunakan link afiliasi miliknya dan mengalami "loss", maka ia akan memperoleh keuntungan dengan pembagian hasil 70 persen untuk dirinya dan 30 persen untuk aplikator.
Lalu pertanyaannya, apakah kecurigaan aplikasi sengaja membuat investor rugi benar adanya? Ichal pun menjawab teka-teki tersebut dengan jawaban yang terkesan demokratis..
"Menginginkan rugi, iya. Cuma gua nggak bisa jawab dibikin rugi atau engga," ujarnya.
Jawaban tersebut cukup bijak mengingat belum ada satu pun orang di muka bumi kecuali pihak aplikator yang mengetahui bahwa apakah benar investor sengaja dibuat rugi atau tidak. Akan tetapi di sisi lain, masyarakat akan tetap teguh berdiri di atas kecurigaan tersebut sampai semesta memberikan jawabannya.
Korban pun berjatuhan
Beriringan dengan munculnya Ichal Muhammad, satu per satu korban pun mulai berani muncul untuk mengungkap fakta sekaligus menuntut keadilan.
Adalah Mas Maru, begitu sapaannya, perwakilan korban yang berani untuk mengungkap betapa jahatnya sebuah sistem trading binary option. Sudah banyak korban berjatuhan bahkan mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Puluhan hingga ratusan juta, bahkan miliaran adalah angka yang sama sekali tidak ada maknanya. Usaha mereka memperoleh uang sebanyak itu untuk mengharapkan keuntungan yang lebih besar lagi, sirna hanya dalam waktu yang relatif singkat.
Tak sedikit dari mereka yang mengalami depresi hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Seakan tak ada solusi lagi, di balik keputus asaan mereka.Â
Bersembunyi di balik istilah trading dan investasi
Trading dan investasi adalah dua istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Keduanya semakin populer terutama semenjak pandemic Covid-19 menerjang.
Masyarakat mencoba untuk menemukan alternatif dalam mencari cuan sekaligus menjaga aset atau uang yang mereka miliki di tengah ketidakpastian yang melanda.
Trading sendiri diambil dari istilah Bahasa inggris yakni trade yang berarti melakukan pertukaran baik itu dalam bentuk barang maupun jasa. Secara istilah trading bisa diartikan sebagai proses transaksi finansial jangka Panjang atau aktivitas perdagangan dalam mata uang.
Sementara investasi adalah kegiatan menanamkan modal secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan pemilik modal mendapatkan keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut.
Nah trading binary option adalah salah satu instrument yang "katanya" termasuk ke dalam trading, lalu benarkah demikian?
Mengutip dari Finansialku.com, Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka bernama Sutopo Widodo menyatakan bahwa trading binary option sama sekali tidak merepresentasikan sebuah kegiatan ber-trading atau investasi.
Bahkan lebih ekstrim, Sutopo berani mengatakan bahwa binary option tak ubahnya sebuah judi. Pernyataan itu bukanlah tanpa alasan. Pemain yang disebut sebagai trader hanya menebak dan memprediksi sebuah aset apakah itu naik atau turun dalam jangka waktu yang relatif singkat tanpa adanya analisis fundamental.
"Jadi binary option ini lebih mirip seperti judi ketimbang sebagai instrumen investasi," ujarnya,
Lebih jelasnya, mari kita buat perbandingan antara binary option dengan salah satu instrument trading online lainnya, yakni Forex.
- Metode yang digunakan
Untuk Forex, instrumen ini memiliki sistem leverage. Kemudian investor atau trader dapat menentukan stop loss atau take profit.
Sedangkan untuk binary option, trader hanya memprediksi pergerakan arah pasar apakah high atau low dalam jangka waktu 5 sampai 15 menit. Trader tak perlu mempertimbangkan aspek lainnya seperti leverage, spread, atau margin.
- Durasi trading
Dalam segi durasi, trading forex tidak dibatasi dalam waktu tertentu. Teman-teman bisa melakukan trading kapan pun berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Sementara untuk binary option, durasi perdagangan hanya dibatasi dalam waktu 5 sampai 15 menit saja. Itu pun Anda hanya menerka-nerka tanpa melakukan analisis terlebih dahulu.
- Lisensi/perizinan
Sudah pasti keberadaan binary option beserta "antek-antek" yang menyertainya adalah illegal di Indonesia. Tak heran, sudah banyak sekali aplikasi trading binary option yang akhirnya diblokir.
Sementara untuk trading forex, sudah mendapatkan izin sekaligus berada di bawah pengawasan Bappebti.
Nah berdasarkan perbedaan di atas, apakah teman-teman masih menganggap binary option adalah trading dan investasi? Atau apakah binary option hanya bersembunyi di balik istilah trading dan investasi?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI