Mata uang crypto kini menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup menyita perhatian. Sebab, kemunculannya telah menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat di kalangan para investor.
Selain itu, crypto juga menawarkan keuntungan yang cukup menggiurkan. Tak ayal, banyak sekali investor yang mencoba peruntungannya untuk berinvestasi aset mata uang digital ini, termasuk di Indonesia.
Beberapa jenis aset mata uang crypto yang terkenal antara lain bitcoin, dogecoin, Ethereum, dan masih banyak lagi. Pertumbuhan investor bitcoin dan sejenisnya pun kini seakan tak terbendung. Bahkan catatan dari perusahaan jual beli aset mata uang crypto, yakni Luno memunculkan fakta yang luar biasa.
Seperti yang telah dilansir di laman Finansialku.com, jumlah investor bitcoin dan sejenisnya di Indonesia telah mencapai 7 juta investor per Agustus 2021. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan Februari lalu yang telah menyentuh angka 4,5 juta investor.
Berhasil melampaui jumlah investor saham
Fakta ini sekaligus menunjukkan bahwasannya investor bitcoin telah melamapui jumlah investor saham di tanah air yang per Agustus ini berjumlah 2.697.832 investor.
Bahkan lebih jauh lagi, investor bitcoin juga lebih banyak dibandingkan dengan investor pasar modal di Indonesia (termasuk di antaranya saham, obligasi, reksa dana, dll). Menurut catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) jumlah investor pasar modal kini berjumlah 6,1 juta investor.
Jumlah tersebut dihitung berdasarkan single investor identification (SID), yakni nomor identitas tunggal yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Perlu Anda ketahui bahwasannya setiap satu orang investor akan memiliki SID yang menjadi tanda telah terdaftar secara resmi sebagai investor di pasar modal.
Lalu pertanyaannya adalah mengapa fenomena ini bisa terjadi? Menurut Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan bahwa salah satu faktor penyebabnya ialah sinergitas serta kolaborasi dari seluruh pihak pemangku kepentingan pasar modal.
Ditambah lagi adanya optimalisasi secara digital yang telah dimulai sejak 2019 membuat perkembangan investor di Indonesia pada tahun ini semakin kuat. Setidaknya hal tersebut bisa dilihat dari peningkatan jumlah investor baik di aset kripto maupun pasar modal yang cukup signifikan.
“Hal ini menjadi alasan utama bagi pesatnya peningkatan jumlah investor baru pada tahun ini,” ujar Inarno.
Akan tetapi di sisi lain, perkembangan pesat jumlah investor bitcoin di Indonesia menimbulkan sebuah kekhawatiran. Hal tersebut dikarenakan bursa belum memiliki pandangan secara khusus terkait kemunculan bitcoin maupun mata uang digital lainnya di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono W Widodo pada April lalu. Meski begitu, Widodo masih belum mengetahui seperti apa penetrasi bitcoin di Indonesia kedepannya.
“Secara pribadi ada sedikit kekhawatiran dari saya terkait hal ini. Walau saya belum tahu secara pasti seberapa besar penetrasi bitcoin di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu laju perkembangan investasi bitcoin di Indonesia juga masih terhambat oleh regulasi. Sebab hingga saat ini, Bank Indonesia belum memperbolehkan mata uang digital sebagai alat transaksi atau pembayaran.
Meski begitu perdagangan bitcoin maupun aset kripto lainnya berada di bawah pengawasan penuh oleh pihak Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Lalu bagaimana menurut Anda, apakah kehadiran bitcoin serta mata uang digital dapat direspon dengan baik di pasar modal Indonesia? Atau justru sebaliknya?
Sumber : Finansialku.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H