Studi yang telah dilakukan oleh perusahaan riset pemasaran Ipsos menunjukkan bawasannya pada tahun 2019 lalu, telah terjadi 4,7 juta transaksi cashless dengan nilai transaksi mencapai Rp 128 triliun.Â
Tentu angka ini akan semakin meningkat di tahun 2020 maupun 2021 dimana pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia.
Selain itu ada beberapa dampak baik positif maupun negatif dari penerapan transaksi cashless bagi perekonomian baik secara individu maupun populasi masyarakat keseluruhan, diantaranya....
1. Penjualan yang Meningkat Untuk UMKM
Sektor UMKM, adalah perangkat usaha menengah yang tentunya harus diberikan perhatian yang cukup detail. Disinilah masyarakat dari segmentasi dan kalangan menengah melakukan bisnisnya untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan adanya pandemi Covid-19, UMKM-lah pihak yang paling merintih.
Sebab pemasukkan yang biasanya mereka dapatkan harus terkikis secara masif. Transaksi cashless memanfaatkan adanya teknologi fintech justru menjadi salah satu solusi yang dapat diambil. Sebab langkah ini akan memungkinkan kegiatan transaksi sektor UMKM kembali hidup sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Baik konsumen maupun produsen serta penjual dapat memaksimalkan kemudahan transaksi yang praktis dan higenis.Â
Nah untuk mewujudkan semua itu, tentunya diperlukan sinergi dari semua pihak untuk bisa memberikan eduaksi, serta literasi yang diperlukan supaya sistem transaksi cashless berbasiskan teknologi bisa menjangkau sektor UMKM.Â
Apalagi mereka masih memiliki kesulitan dalam pengaplikasian teknologi digital pada bisnisnya..
2. Potensi Memicu Perliaku Konsumtif