Mohon tunggu...
Alfathan Rahman
Alfathan Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, kompasiana kontributor

Full time Blogger Ismimalfathan www.ismimalfathan.wordpress.com, dan www.alfa27.com "Membangun bangsa dengan tulisan"

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama FEATURED

Valentino Rossi, Pelopor Regenerasi di MotoGP

3 Oktober 2020   17:48 Diperbarui: 13 November 2021   09:45 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Legenda, ialah seorang Valentino Rossi.

Mengawali karirnya di ajang Grand Prix sejak 1996 lalu, berbagai prestasi pun berhasil ia ukir sebagai awal yang cemerlang untuk menuntun karirnya menuju kelas premier. Kemudian pada tahun 2000, ia datang untuk bersaing di kelas para raja dengan kepala tegap.

Dua gelar juara dunia di kelas pemula dan intermediate sudah cukup menggambarkan kelayakan The Doctor untuk berada di kelas tertinggi. 

Karirinya pun justru semakin meroket tanpa ada satu pun orang yang bisa membendungnya. Berhasil menjadi juara dunia di tahun 2001, gelar tersebut tidak berhenti berada di pangkuannya selama 5 tahun berturut-turut.

Kemudian ia berhasil kembali menambah gelar juara dunia di tahun 2008 dan 2009. Total ia berhasil mengemasi 9 gelar juara dunia dan hanya kalah dari perolehan gelar Giacommo Agostini dan Angel Nieto. 

Kini usianya semakin senja. Sudah 11 tahun sejak juara dunia terakhir kali berada di pangkuannya. Tapi hal tersebut tak menghentikannya untuk terus membalap, setidaknya untuk 1-2 tahun ke depan.

Akan tetapi di balik passionnya yang sangat kuat di MotoGP, ada satu hal yang juga sangat saya apresiasi dari sosok Rossi yakni VR46 Rider Academy.

Pendapat saya secara pribadi, akademi milik Rossi adalah salah satu yang tersukses di dunia. Bisa kita lihat bagaimana para siswanya berhasil mencetak prestasi yang sangat positif di ajang Grand Prix baik itu Moto3, Moto2, dan MotoGP. Franco Morbidelli berhasil meraih kemenangannya pada seri San Marino beberapa pekan yang lalu diikuti Peco Bagnaia yang berhasil meraih podium kedua. 

2 siswa SKY Vr46 Academy berhasil berdiri di puncak podium di kelas utama MotoGP. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa bagi seorang Valentino Rossi...

Menilik sejarah terciptanya VR46 Academy

Rossi sadar akan dominasi pebalap Spanyol yang semakin tak terbendung. Apalagi pada periode tahun 2008 hingga kini, pebalap top seperti Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa mampu mengikis dominasi The Doctor di MotoGP.

Ditambah lagi masuknya Marc Marquez sebagai rookie pada tahun 2013, yang mampu menjadi juara dunia di tahun pertamanya...

Sementara pebalap yang berasal dari negaranya, Italia tak begitu bersinar. Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi dan salah satu yang paling berpengaruh adalah krisis ekonomi yang melanda negeri Pizza.

Pemerintah Italia sedikit mengurangi konsentrasi mereka dalam pembinaan bakat-bakat muda Italia yang nantinya akan berkecimpung di ajang Grand Prix. 

Rossi pun hadir dan berinisiatif untuk melakukan perubahan. Ia rela berinvestasi dengan memfasilitasi para pebalap muda dalam meniti karirnya.

Hasilnya, 100 persen berhasil. Meski sempat struggle di awal, pada akhirnya Franco Morbidelli menjadi murid pertama VR46 Academy yang mampu merengkuh gelar juara dunia di kelas Moto2 pada tahun 2017 lalu.

Tak sampai di situ, tahun berikutnya yakni 2018, giliran satu murid yang lain, Peco Bagnaia yang mampu meraih gelar juara dunia Moto2. 

Kini keduanya telah bersinar bersama sang guru di kelas MotoGP dan siap meneruskan estafet kejayaan Italia di kelas Premier.

Belum lagi di kelas Moto2 dan Moto3, murid VR46 Academy juga berhasil meraih hasil yang sangat fantastis...

Di sisi lain, terciptanya VR46 Academy juga dipengaruhi oleh Marco Simoncelli. Pada musim balapan 2006-2007, Simoncelli mengajak Rossi untuk berlatih bersama.

Pada saat itu Super Sic baru saja mengawali karirnya di kelas intermediate atau 250cc. Tentu Simoncelli membutuhkan banyak sekali referensi untuk bisa sukses dalam berkarir di kelas 250cc. Dan tentu tak ada pebalap lain yang ada dalam pikirannya selain Rossi. 

Sulit bagi The Doctor untuk menolak permintaannya. Apalagi hubungan mereka dikenal sangat baik dan dekat. Pada akhirnya Simoncelli pun meninggal dunia pada tahun 2011. Lebih ironisnya dalam kecelakaan yang merenggut nyawanya, Rossi juga terlibat.

The Doctor sangat terpukul, akan tetapi ia masih merasakan semangat serta passion yang sangat luar biasa dalam diri Simoncelli. Itulah yang melatar belakangi ia mendirikan sebuah academy bagi para bibit-bibit muda Italia pada tahun 2013-2014 lalu....

Dok. VR46
Dok. VR46
Kegiatan pembinaan, pelatihan, dan SKY VR46 Racing Team

Dalam menjalankan mobilitas academy, Rossi juga mempercayakannya kepada Pablo Nieto. Ia adalah putra dari pebalap legendaris asal Spanyol, Angel Nieto.

Pablo juga berperan sebagai manager tim SKY VR46 Racing Team di kelas Moto2 dan Moto3. Kepercayaan tersebut sama sekali tak disia-siakan oleh Pablo dengan kesuksesan mereka mendominasi kejuaraan Moto2 juga Moto3. 

Selain itu, Rossi memusatkan camp academy di kota kelahirannya, Tavullia. Rossi menyediakan lahan yang cukup luas bagi para muridnya untuk berlatih motorcross, juga melakukan berbagai pembekalan dan pelatihan. 

Bisa dikatakan VR46 Rider Academy adalah ladang investasi yang sangat besar bagi Rossi. Tidak hanya dilihat dari segi finansialnya saja, akan tetapi akademi ini menunjukkan bahwa passion serta kontribusi The Doctor terhadap MotoGP tidak pernah habis.

Jika saja tim miliknya SKY VR46 Racing Team mampu menembus kerasnya persaingan kelas MotoGP, maka kesuksesan seorang Rossi semakin lengkap...

Rossi bukan hanya sukses menjadi seorang pembalap secara personal dan prestasi individu, tapi ia juga berperan sebagai guru/mentor.

Ia adalah tempat bersandar bagi para muridnya untuk meraih kesuksesan di ajang balap paling bergensi di dunia.

Perlu diingat, tak banyak legenda yang dapat melakukan apa yang telah dilakukan Rossi. 

Kini The Doctor hanya tinggal menikmati masa-masa senjanya di MotoGP. Membalap hanya sebatas hobi, passion serta kecintaannya yang sangat besar. Tak perlu lagi legasi yang ia kejar karena justru telah ia berikan. Tak perlu lagi kehormatan ia perjuangkan, karena telah ia genggam. Sekali pun ia memutuskan pensiun, dunia tak akan pernah melupakannya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun