Nah di sisi lain, Raditya Dika adalah sosok nyata yang mampu melawan persepsi negatif orang lain. Anggapan remeh tersebut berhasil ia konversi menjadi sebuah mindset positif untuk menggapai impiannya. Sekarang ia membuktikan bahwa penulis bukan jalan yang salah. Bahkan ia berhasil meraih income yang sangat fantastis.Â
Raditya Dika juga mampu membuktikan profesi penulis dapat membuka pintu peluang sukses di bidang lainnya.Â
Perencanaan keuangan, langkah yang sangat penting....Â
Apa iya seroang penulis masa tuanya miskin? Itulah satu pertanyaan besar dalam benak saya. Jika kalian menonton konten YouTube Raditya Dika yang telah saya sebutkan di atas, mungkin kalian juga merasakan keresahan yang sama seperti yang saya alami. Nah percaya atau tidak, pernyataan itulah yang mendasari Raditya Dika untuk berhasil mengumpulkan dana pensiun di usianya yang masih jauh dari kepala empat.Â
Di sisi lain kalian harus percaya, jangankan penulis, sekelas mantan direktur BUMN pun beresiko melewati masa-masa pensiun dalam kondisi finansial yang tidak ideal. Kondisi finansial di masa tua adalah representasi dari seberapa besar tanggung jawabmu akan keuangan di masa lalu.Â
Bill Gates pernah mengatakan "Jika kamu terlahir miskin itu bukan salahmu, tapi jika kamu meninggal dalam kondisi miskin, maka itu salahmu." Kawan, kalian memiliki waktu belasan bahkan puluhan tahun untuk merancang masa-masa tua dan pensiunmu.
Ada ribuan jalan untuk melakukan perencanaan tersebut. Bisa dengan cara menabung, berinvestasi, dan masih banyak lagi. Kamu bisa melakukannya dimulai dari hal kecil namun sangat berarti contohnya mencatat pengeluaran. Kebiasaan ini merupakan pondasi awal dari rasa tanggung jawab atas finansial yang kamu miliki.Â
Jika berhasil menerapkan itu semua, bukan tidak mungkin kamu akan meraih "kebebasan finansial" walau usia masih sangat muda.Â
================
Meraih impian serta kondisi di masa tua, merupakan dua hal yang berkaitan, namun dalam penerapannya harus dipisahkan. Kondisi di masa tua tidaklah didasari oleh impian yang ingin kalian gapai, selama itu positif. Umpamanya, jangan samakan perlakuan antara kucing rumah dan harimau liar. Meski sama-sama satu famili, mereka adalah dua substansi yang sangat berbeda.Â
Janganlah mencampur adukkan dua hal yang berbeda dan memunculkan persepsi baru yang salah. Apalagi persepsi tersebut dijadikan sebagai peluru untuk menjudge kepentingan orang lain.Â
Dalam artikel ini saya hanya ingin mengajak semua anak muda, janganlah takut meraih impian. Cemoohan dan keraguan orang lain anggap saja sebagai krikil yang menghiasi perjuangan kalian. Ubahlah cemoohan dan keraguan tersebut menjadi bahan bakar semangat dalam diri hingga nantinya kalian bisa membeli semua omongan tersebut.Â