Mohon tunggu...
Ismi Choirunnisa
Ismi Choirunnisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sego Tempong Cak Uut: Makanan Khas Osing di Kota Malang

26 Mei 2024   11:49 Diperbarui: 26 Mei 2024   11:52 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ismi Choirunnisa)

Jalan-jalan ke Kota Malang (cakeeep)...., jangan lupa mampir kulineran...!

Salah satu yang wajib dicoba melipir ke Kota Malang adalah kulinernya. Iya, kulinernya. Nah di melipir singkat kali ini, atas rekomendasi dari banyak orang, menyempatkan mampir ke Sego Tempong Cak Uut. Lokasinya cukup strategis di tengah kota dan dekat dengan wilayah Kayutangan. Ada 2 cabang Cak Uut di Kota Malang, Sambelan Cak Uut dan Sego Tempong Cak Uut.

Sego tempong atau nasi tempong adalah makanan khas Kabupaten Banyuwangi khususnya khas suku Osing yang isinya berupa kumpulan sayuran yang sudah direbus seperti bayam, kenikir dan daun kemangi serta lauk tahu, tempe, bakwan jagung goreng, juga ikan jambal goreng tepung. Hidangan yang lezat bukan? apalagi pecinta pedas. Kali ini saya dan Bunda Nurul (Cak Kaji) pesan 2 menu, Tempong ayam dan Tempong Ikan laut. Rasanya sambelnya mantap, khas tempong Banyuwangi. Dengan ditambah jeruk sambel menambag lengkap aroma. Cukup banyak menu tempong dengan variasi lauknya. Dan tak lupa minuman dawet khasnya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ismi Choirunnisa)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ismi Choirunnisa)
Terkesima dengan desain interior khas Banyuwangi yang disuguhkan, menambah kesan khas kedaerahan. Sebagai warga asli Banyuwangi, saya merasa disambut dengan hangat. Desain Barong, hiasan khas, meja dan alat makan yang dipakai, sungguh jadi nilai tambah. Pelayanannya pun jempol, staff dan pramusaji memakai Udeng khas Banyuwangi.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ismi Choirunnisa)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ismi Choirunnisa)


Tempatnya nyaman dan luas, cocok untuk keluarga. Eitss, tapi harap bersabar jika sedang ramai akan antri untuk booking meja. Kami makan di lantai 2 setelah menunggu sekitar 10 menit dilobi bawah. Tapi tenang saja, sembari menunggu kita disuguhi dengan desain arsitektur yang menawan khas Suku Osing, beserta pernak-perniknya. Waktu menunggu bisa dipakai untuk foto-foto atau sekedar  mengamati dengan detil ornamen yang ada. 

Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ismi Choirunnisa)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ismi Choirunnisa)

Untuk harga cukup affordable dan masuk di kantong. Cocok bagi lokal dan wisatawan yang ingin mencicipi hidangan pedas khas dengan suasana yang kental akan sentuhan budaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun