Pagi hari, tepatnya weekend, orang-orang pasti menikmati hari dengan berbagai aktifitas. Entah dengan lari pagi, menyiram tanaman, atau memandikan burung peliharaannya. Begitu pun Dul, ia masih belajar "menikmati" statusnya sebagai pengangguran. Terlihat, ia duduk di kursi dan masih saja bengong seperti hari-hari lainnya.
"Ya elah Dul, bengong terus." Ucap Pak Udin
"Lagian saya masih pengangguran, saya kadang merasa terpojok oleh teman-teman saya karena nganggur."
"Ya baguslah Dul."
"Kok bagus Pak?" Sambil menggaruk-garuk kepala
"Iya, baguslah ternyata kamu itu gak nganggur!"
"Lhoooooo, padahal kan saya gak punya kerjaan Pak!"
"Siapa bilang kamu gak punya kerjaan? Kamu bengong saja itu sudah pekerjaan Dul."
"Em tapiii... tapiii..."
"Dul, pada dasarnya pekerjaan itu ada dua, yang pertama pekerjaan yang baik artinya kamu bisa mengambil manfaat dari pekerjaan kamu, yang kedua adalah pekerjaan yang buruk dimana kamu tidak mendapat manfaat alias mudhorot."
"Berarti, pekerjaan itu ada dua ya Pak!"
"Iya, tinggal kamu pilih mau yang mana, kamu belajar itu juga kerja! Namun yang di kerjakan adalah otakmu, hatimu, mentalmu gajinya adalah pengetahuan atau ilmu. Dari ilmu itu kamu bisa dapat makna hidup, penghayatan hidup, mapan secara keilmuan."
"Jadi sama yang kantoran beda toh Pak?"
"Tentu beda, kalo kamu kerja kantoran gajinya adalah berupa uang, pengalaman pun dapat, tergantung kita bisa mengambil pelajaran apa yang dapat diambil itu apa."
"Jadi bagusnya gimana, Pak?"
"Bagusnya kamu bisa mengambil pelajaran apapun pekerjaannya, entah tukang becak, tukang sapu, plus kamu dapat uang dari hasil jerih payahmu sendiri."
"Yasudah, aku mau bekerja Pak!." Sambil beranjak dari tempat duduknya, Dul berlari.
"Dul, bayar dulu kopinya!"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI