Mohon tunggu...
Ismi Aziza
Ismi Aziza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Sarjana Reguler di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Mahasiswa S1 Program Sarjana Reguler di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Profesionalisme dalam Keperawatan untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Citra Profesi

19 Desember 2022   19:41 Diperbarui: 19 Desember 2022   20:10 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Burst Shopify

Saat ini, kata "profesionalisme" menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan. Tak hanya di bidang keperawatan, sikap profesionalisme juga sangat penting untuk diterapkan pada semua profesi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan citra dari profesi itu sendiri. Keperawatan membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan, keterampilan, dan rasa peduli untuk membantu orang lain. 

Seorang perawat diharapkan menunjukkan jati dirinya sebagai profesi yang profesional dan tegas sehingga secara efektif dapat mengatasi berbagai situasi yang terjadi di fasilitas kesehatan. Dalam konteks ini, profesionalisme keperawatan berarti percaya diri, tegas, tepat waktu, berpusat pada pasien, serta senantiasa mengembangkan pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis.

Sikap tepat waktu didefinisikan sebagai hal yang sangat penting bagi perawat karena setiap keterlambatan dalam memberikan perawatan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pasien, yang mungkin dapat mengarah pada hasil negatif. Penting bagi perawat untuk tepat waktu atau tepat waktu dalam aktivitasnya karena tugas dan tanggung jawab perawat berkaitan dengan menanggapi berbagai peristiwa dan menyelesaikan tugas secara akurat dan tepat waktu. Perilaku perawat yang tidak profesional dan kurangnya ketepatan waktu dapat menimbulkan risiko medis bagi pasien.

Perawat sebagai tenaga profesional, perlu menerapkan nilai-nilai profesional. Nilai-nilai profesional dalam keperawatan berperan sebagai panduan perawat dalam membuat keputusan. Nilai-nilai profesional dalam keperawatan yang telah ditetapkan American Association of Colleges of Nursing (AACN) antara lain altruisme, otonomi, martabat manusia, integritas, dan keadilan sosial (Berman et al., 2022).

Altruisme merupakan sikap yang peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Altruisme juga berarti mendukung pasien dan kepedulian perawat tentang kesejahteraan pasien dalam kapasitas profesional mereka. Bahkan, altruisme digambarkan sebagai keterlibatan dalam tindakan peduli terhadap orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Altruisme ditunjukkan dalam aktivitas profesional melalui kepedulian perawat terhadap kesehatan pasien, rekan kerja, dan profesional kesehatan lainnya.

Otonomi ialah salah satu elemen utama dari praktik profesional dalam keperawatan. Otonomi merupakan hak untuk menentukan nasib sendiri. Secara sederhana, otonomi dalam keperawatan mengacu pada kemampuan perawat untuk berpikir kritis dan mengambil tindakan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan pasien. Perawat melakukan hal tersebut berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mereka miliki dan jalani. Perawat dikatakan sudah mencerminkan sikap yang otonomi adalah ketika perawat selalu menghormati segala hak yang melekat pada pasien untuk membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka.

Pemberian segala bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai dan kekhasan yang ada baik pada individu maupun populasi itulah yang dimaksud dengan "martabat manusia". Dalam bidang keperawatan, martabat manusia adalah konsep yang cukup rumit, multifaset, dan vital. 

Menghormati individualitas dan menghormati setiap orang sebagai manusia yang berbeda merupakan komponen penting dari martabat manusia. Menghormati semua martabat manusia adalah kebutuhan mendasar yang dimiliki oleh semua orang, tidak hanya pasien. Ini adalah komponen penting dari asuhan keperawatan juga. Ketika perawat menghargai dan menghormati semua pasien dan rekan kerja dalam pekerjaan mereka, martabat manusia terwakili di tempat kerja.

Integritas bertindak sesuai dengan standar moral dan norma yang ditetapkan. Selain itu, bertindak sesuai dengan kebijakan rumah sakit atau institusi tempat perawat bekerja dan menghormati standar perawatan pasien adalah contoh bertindak dengan integritas dalam keperawatan. Ketika perawat berperilaku jujur dan menawarkan perawatan sesuai dengan kode moral yang diakui oleh profesinya, itu mencerminkan praktik profesional mereka dengan baik. Rasa integritas yang tinggi adalah kualitas yang dimiliki bersama di antara perawat yang berkualitas.

Bertindak sesuai dengan keadilan sosial berarti memperlakukan orang secara adil, terlepas dari situasi sosial ekonomi, ras, etnis, usia, kewarganegaraan, kecacatan, atau orientasi seksual mereka. Keadilan sosial sudah tercermin dalam diri perawat apabila perawat memandang sama dan setara semua pasien dalam memberikan asuhan keperawatan dan melayani pasien dengan ikhlas dari hati. Perawat juga harus menjaga privasi pasien dengan baik dan benar-benar terjaga (tidak menceritakan masalah pasien kepada siapapun) karena seorang perawat haruslah profesional.

Selain itu, komunikasi seorang perawat harus lembut dan efektif, efektif yang dimaksud disini adalah komunikasi yang dapat diketahui banyak orang, seperti tidak menggunakan istilah-istilah medis yang tidak diketahui oleh orang awam dan bahasa campuran seperti bahasa daerah. Tutur kata saat berkomunikasi hendaknya lemah lembut dan tidak menggunakan nada tinggi agar pasien tidak salah paham, meskipun terdengar sepele. Namun, hal ini dapat menjaga perasaan pasien agar tetap dalam kondisi baik dan nyaman.

Seorang perawat haruslah jujur kepada pasiennya dan tidak berkata sebaliknya, meskipun ada kabar buruk dari anggota keluarga pasien, seorang perawat harus mengatakan yang sebenarnya agar tidak terjadi miskomunikasi. Penerapan dengan profesional dilakukan agar pasien tidak mengalami kerugian dalam arti rugi yaitu bahaya fisik dan bahaya emosional seperti perasaan tidak puas, kecacatan, hingga kematian. 

Citra dari perawat tentunya akan mempengaruhi citra rumah sakit, jika perawat memiliki citra yang buruk maka pasien tidak akan mempercayai rumah sakit tersebut dan merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Sebaliknya, jika perawat memiliki citra yang baik, sopan, tutur kata lemah lembut maka pasien akan merasa nyaman dan puas karena merasa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kualitas terbaik yang pernah mereka rasakan.

Secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa menjaga sikap profesional dalam keperawatan sangat penting untuk meningkatkan citra profesi. Profesionalisme sangat penting bagi perawat dan pendidik perlu menekankan fakta ini sejak awal agar perawat dapat membangun sikap profesional dalam karir keperawatan mereka. Sikap profesionalisme dapat dicapai dan diukur dengan memberikan praktik yang bertanggung jawab, mahir dalam tugas yang dilakukan, dan kehadiran, baik verbal maupun nonverbal sehingga dapat mengartikulasikan citra positif profesi.

Referensi

Alavi, A., Zargham-Boroujeni, A., Yousefy, A., & Bahrami, M. (2017). Altruism, the values dimension of caring self-efficacy concept in Iranian pediatric nurses. Journal of education and health promotion, 6, 8. https://doi.org/10.4103/jehp.jehp_142_14

Berman, A., Shirlee J., S., & Frandsen, G. (2022). Kozier & Erb ' s Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and Practice. In Key to Success Staff Nurses Recruitment Exam (11th ed.). Pearson Education. https://doi.org/10.5005/jp/books/12954_32

Ilkafah. (2021). Pentingnya Menerapkan Prinsip Etik pada Tindakan Keperawatan. UNAIR NEWS. https://news.unair.ac.id/2021/05/20/pentingnya-menerapkan-prinsip-etik-pada-tindakan-keperawatan/?lang=id

Parandeh, A., Khaghanizade, M., Mohammadi, E., & Mokhtari-Nouri, J. (2016). Nurses' human dignity in education and practice: An integrated literature review. Iranian journal of nursing and midwifery research, 21(1), 1--8. https://doi.org/10.4103/1735-9066.174750

Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2021). Fundamentals of Nursing (10th ed.). Elsevier.

Rouhi-Balasi, L., Elahi, N., Ebadi, A., Jahani, S., & Hazrati, M. (2020). Professional Autonomy of Nurses: A Qualitative Meta-Synthesis Study. Iranian journal of nursing and midwifery research, 25(4), 273--281. https://doi.org/10.4103/ijnmr.IJNMR_213_19

Utami, N. W., Agustine, U., & Happy, R. E. (2016). Etika Keperawatan dan Keperawatan Profesional. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun