Mohon tunggu...
Ismia Nur Abdullah
Ismia Nur Abdullah Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa ipmafa pati

Ketua organisasi Luput_Sembur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Cerdas Menyikapi Pandemi Covid-19

4 Desember 2020   10:32 Diperbarui: 4 Desember 2020   10:54 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     

     Sudah hampir satu tahun lamanya kita menjalani kehidupan bersama Pandemi, tepatnya dimulai diakhir Desember tahun 2019 lalu, Pandemi global yang disebabkan covid - 19 yang awalnya diidentifikasi dikota wuhan negara cina kemudian menyebar di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di negara Indonesia. 

Pandemi ini telah berdampak di berbagai bidang di negara seluruh dunia, seperti di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan budaya, ekonomi hingga aktivitas peribadatan masyarakat.           

Begitu besar dampak dari pandemi ini dan masih belum pasti kapan musibah ini akan berakhir, melihat kondisi sekarang ini masyarakat mulai bosan dan bingung dalam menentukan sikapnya. Terlebih sudah banyak berita simpang siur seputar pandemi yang bukan menjadi hal baru lagi, bahkan menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat tentunya dari berbagai media informasi yang ada dinegara Indonesia. 

satu sisi dilembaga-lembaga kesehatan tidak kenal lelah memberikan sosialisasi juga berbagai pemahaman kepada masyarakat akan berbahayanya virus ini dan berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah dalam pencegahan penularannya, disisi lain sebaliknya masyarakat sudah mulai lelah menjalani kehidupan dengan kebiasaan baru yang sangat berbeda dengan gaya hidup masyarakat yang sudah berjalan sejak lama, melestarikan suatu hal turun temurun dari nenek moyang kita seperti mengerjakan sesuatu hal bersama-sama dan saling gotongroyong dalam menjalankan kehidupan adalah sesuatu yang amat dijaga bahkan menjadi identitas bangsa Indonesia, akan tetapi akibat adanya pandemi ini mau tidak mau semuanya itu menjadi terbatas

Ditambah banyak isu-isu yang beredar ditengah masyarakat seperti halnya pandemi adalah konspirasi elit global, dalam upaya mempercepat era digital. Ada juga yang memandang pandemi ini diciptakan hanyalah semata ajang bisnis faksin, dan ketika berhasil nanti akan ada pandemi baru dalam rangka meraup keuntungan dari jual-beli faksin. 

Yang terakhir juga yang menjadikan masyarakat kesal beberapa waktu lalu kerap ada berita viral rumah sakit beberapa kali memfonis positif orang yang tidak tertular virus covid. Hal inilah yang membuat bingung dan bimbang masyarakat, harus bagaimna dan seperti apa sebaiknya mereka bersikap, bahkan hal tersebut membuat sebagian masyarakat trauma dan takut untuk memeriksakan diri datang kerumah sakit, guna menghindari hal tersebut, yaitu difonis terkena covid.

Kita dihadapkan dengan dua informasi yang sama-sama mempunyai argumen yang menurut masyarakat pada umumnya semua terlihat masuk akal. Dari pemerintah yang menggembor-gemborkan untuk mematuhi protokol kesehatan dalam segala aktifitas kehidupan guna memutus mata rantai dari persebaran covid-19. Kemudian dari kalangan kritikus memandang, pemerintah tidak konsisten dalam beberapa kebijakan penanganan persebaran covid-19. 

Salah satu contoh nya yang sering kita dengar akhir-akhir ini adalah lembaga pendidikan atau sekolah masih diliburkan, tapi disisi lain agenda Pilkada tetap berjalan dan beberapa calon kepala daerah masih melakukan kampanye-kampanye terbuka, yang menciptakan kerumunan dan tidak mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan. Dan masih banyak ketabuan lain yang kita tak habis pikir, kesemua itu tersebar bahkan disuguhkan oleh media-media berita dan informasi yang ada di Indonesia. 

       Lantas kita harus bagaimana sebagai masyarakat dalam menghadapi fenomena dan situasi yang membingungkan dan begitu kompleks ini. Tentunya kita sebagai warga negara yang baik kita harus mengikuti apa yang menjadi kebijakan dan yang anjurkan oleh pemerintahan yang sah

        Demikian dengan kondisi di negara kita saat ini, banyak kritikan-kritikan tajam yang bertujuan menyudutkan dan menyalahkan pemerintah, bahkan banyak publik figur dan berita dari berbagai media yang terang-tetangan menjatuhkan marwah pemerintah Indonesia. yang kemudian menjadi konsumsi masyarakat pada umumnya, hal itulah yang membuat masyarakat resah hingga menimbulkan keraguan-keraguan dari masyarakat terhadap pemerintahan dinegara sendiri. Tentunya hal seperti itu menjadi PR dan kewajiban kita bersama untuk membendungnya, agar tidak menjadikan kekacauan didalam kehidupan bernegara kita. hal seperti itu juga disebutkan didalam al-quran Allah berfirman, surat An-Nisaa:59:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ

“ Hai orang-orang yang beriman taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul dan ulil amri kalian.”

Jadi kewajiban bagi kita untuk taat kepada pemimpin dan taat kepada pemerintahan yang sah, walaupun kebijakan-kebijakan pemerintah kadang tidak sama dengan apa yang kita harapkan, tetaplah patuh dan janganlah memberontak baik dalam bersikap dan berucap, karna pemberontakan akan menyebabkan perpecahan dan kehancuran di negara kita Indonesia. hal tersebut dijelaskan didalam firman Allah surat Al-Anfal: 46:

وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ

“ Dan taatlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian saling berselisih, karena akan menyebabkan kalian akan menjadi lemah dan hilang kekuatan, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”.

Dari potongan-potongan ayat-ayat diatas menyebutkan bahwasanya kita haruslah tetap taat kepada pemerintah kita dan tidak boleh membuat aturan sendiri, apalagi memberontak dari apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Karna perselisihan hanya akan membuat negara kita menjadi lemah dan rapuh, hal itulah yang jikalau kita biarkan berlarut-larut, akan menjadikan benih nyata akan kehancuran negri yang kita cintai.

Nah disini saya akan bagikan tips-tips bagaimana kita menentukan sikap kita menghadapi covid-19 di era new normal dengan tetap mematuhi apa yang di anjurkan oleh pemerintah Republik Indonesia. 

Pertama ; Bijak dalam membaca berita

      Dizaman serba digital seperti sekarang ini informasi dengan mudah bisa di cari, bahkan tanpa mencaripun berita apapun tiba-tiba ada dengan bebasnya bisa lewat medsos, iklan, televisi dll. Nah di keadaan pandemi seperti sekarang ini informasi akan sangat berperan. Jadi sebaiknya kita harus cermat dalam membaca, sebelum meneruskan untuk disebarkan, lebih baik dipastikan dulu kebenarannya, karna informasi akan berpengaruh pada orang yang membaca baikl jiwanya bahkan mempengaruhi dalam bersikap, bersosial dan bernegara. Jadilah agen penangkal berita-berita hoax dan sebaiknya sebarkan berita yang bermanfaat dan maslahat bagi bersama saja. 

Kedua ; Meningkatkan imun tubuh

Meningkatkan imun tubuh adalah cara terbaik melawan virus dan bakteri penyebab penyakit, tak terkecuali juga covid-19. Ada beberapa cara meningkatkan sistem imun pada tubuh kita. Yaitu dengan memperbanyak makan sayur dan buah-buahan, istirahat atau tidur yang cukup, berolahraga rutin, banyak minum air putih dan bersantai atau hindari stres. 

Ketiga ; Menjalankan anjuran 3 M

Selain meningkatkan sistem imun kita ikhtiar kita agar terhindar dari covid-19 adalah menjalankan 3 M seperti yang dianjurkan oleh pemerintah yaitu sering-sering Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker (khusus masker kain minimal 2 lapis), dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan. 

Keempat ; Mendekatkan diri kepada Tuhan

Nah yang terakhir ini sering kita abaikan dalam menyikapi pandemi covid-19 yaitu mendekatkan diri kepada tuhan dengan menjaga sholat lima waktu kita, perbanyak membaca alquran dan tafakur atau merenungi apa yang sedang terjadi sehingga kita dapat intropeksi diri kita dalam memperbaiki kualitas hidup kita dihari-hari mendatang. 

Nahh diatas atas adalah tips-tips bagaimana kita sebaiknya bersikap di masa pandemi covid-19. Kalo saya simpulkan intinya kita harus selalu menjaga kesehatan dan keseimbangan jiwa dan raga kita dalam rangka menyongsong kehidupan dihari esok. Dengan selalu beriktiyar, berdo'a, bersabar dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Karna dari Tuhan semua ada dan kepada Tuhan semua kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun