Mohon tunggu...
Ismi Ainun Sifa
Ismi Ainun Sifa Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Rasio Profitabilitas

1 Desember 2019   19:40 Diperbarui: 1 Desember 2019   19:42 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah perusahaan dapat dikatakan sehat atau tidak, bukan hanya dapat dinilai dari keadaan fisiknya saja, misalnya dari gedung, banyaknya karyawan maupun bangunannya tetapi juga dapat dilihat dari segi keuangan perusahaan tersebut. Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangannya dapat menggunakan analisis laporan keuangan. 

Dalam melakukan analisis laporan keuangan ini tentunya memerlukan suatu ukuran tertentu untuk mengetahui tingkat perkembangan kinerja dari suatu perusahaan, salahsatunya menggunakan pengukuran rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang relevan dan signifikan. Dengan demikian analisis rasio keuangan berguna utamanya untuk menentukan baik buruknya kinerja keuangan perusahaan, baik pada periode saat ini maupun dimasa yang yang akan datang.

Rasio keuangan terbagi menjadi beberapa jenis salahsatunya yaitu rasio profitabilitas. Yang mana rasio profitabilitas ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Jadi, semakin besar rasio ini akan semakin baik bagi kinerja perusahaan. Profitabilitas juga mempunyai arti penting untuk perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang atau tidak. Dengan demikian setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan lebih terjamin untuk masa yag akan datang. Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering dipakai untuk meninjau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba antara lain Margin Laba Bersih.

Contoh dari rasio profitabiltas ini yaitu dalam kasus PT. Petrona Mining Contractors, pada rasio margin laba bersih tahun 2011 menunjukan angka sebesar 2 % hal ini menggambarkan bahwa jumlah penjualan sebesar Rp 1,- dapat menjamin atau menaikan laba bersih sebesar Rp 0,02 dan rasio pengembalian aktiva menunjukan angka sebesar 5 % hal menggambarkan bahwa jumlah aktiva sebesar Rp 1 ,- dapat menjamin atau meningkatkan penjualan sebesar Rp 0,05. Untuk tahun 2012 rasio marjin laba bersih menunjukan angka sebesar 2% hal ini menggambarkan bahwa jumlah penjualan Rp 1,- dapat menjamin atau menaikan laba bersih sebesar Rp 0,02 dan rasio pengembalian aktiva menunjukan angka sebesar 6 % hal ini menggambarkan bahwa jumlah aktiva sebesar Rp 1,- dapat menjamin atau meningkatkan penjualan sebesar Rp 0,06,- Berdasarkan analisis perbandingan dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh data berupa keuntungan perusahaan pada PT Petrona Mining Contractors dengan menggunakan alat analisis rasio keuangan yang berupa rasio Profitabiltas (rasio margin laba bersih dan rasio pengembalian aktiva) periode tahun 2011 sampai 2012, hasilnya menunjukkan kestabilan dan peningkatan dibandingkan tahun 2011.

Jadi kesimpulannya, keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu unsur yang digunakan untuk mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh perusahaan tersebut sudah tepat atau belum. Hal ini dilakukan untuk mengingat bahwa sudah banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena faktor keuangan yang tidak sehat. Inilah yang membuat analisis kinerja keuangan sangatlah dibutuhkan. Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dibuat untuk melihat prospek dan risiko sebuah perusahaan. Prospek bisa dilihat dari tingkat keuntungan (profitabilitas) dan risiko bisa dilihat dari kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau mengalami kebangkrutan baik dalam waktu dekat maupun di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun