Mohon tunggu...
Haura Az Zahra
Haura Az Zahra Mohon Tunggu... -

mari menulis...!!!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

KB dalam Pandangan Islam

19 Agustus 2010   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:54 10377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Keluarga Berencana (KB) adalah program nasional yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa. Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori populasi menurut Thomas Robert Malthus. KB juga dapat dipahami sebagai aktivitas individu untuk mencegah kehamilan.

Tujuan program KB diantaranya untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk/membatasi jumlah kelahiran, untukmenurunkan angka kelahiran, dan mengatur jarak kehamilan.

Jenis KB

Jenis-jenis KB diantaranya :

Pil KB

Pil KB merupakan kombinasi hormon progesteron dan hormon estrogen. Diminum setiap hari. Pil KB tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram atu sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakain pil kb dapat mencegah terjadinya kanker rahim. Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini.

Efek samping : mual, muntah, pusing, bercak di wajah, kenaikan atau penurunan berat badan, payudara terasa kencang, depresi. Wanita dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dianjurkan tidak menggunakan pil KB ini.

Pil Placebo

Pil ini tidak berisi pil KB, tetapi glukosa atau pati/amilum.Penggunaan pil harus tiap hari.


Suntikan
Suntik KB merupakan kombinasi hormon progesteron dan hormon estrogen. Penyuntikan dapat dilakukan tiga bulan sekali oleh dokter atau bidan.

Efek samping : menambah berat badan. menstruasi yang tidak teratur dan pemulihan kesuburan agak terlambat


IUD (Intra Uterine Device)

IUD berbentuk spiral, huruf T atau angka 7. Terbuat dari bahan plastik, logam, logam anti karat, dan kombinasi plastik dengan logam. Dimasukkan kedalam rahim pada saat wanita sedang mengalami menstruasi agar saat penebalan dinding rahim IUD tidak goyah. Setiap 3 bulan sekali kedudukan IUD di cek agar tidak goyah. IUD tidak mengganggu produksi ASI. Penggunaannya bisa mencapai 4-5 tahunan.

Efek samping : keputihan, siklus haid terganggu, atau munculnya perdarahan sedikit yang kadang disertai mulas.

Kondom

Berfungsi menghalangi pertemuan sperma dan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Penggunaannya akan lebih efektif jika digunakan bersama dengan spermasida.

Efek samping : alergi terhadap lateks, iritasi.

Diafragma/Pessarium/Femidom/karet KB wanita

Berbentuk mangkuk dan dimasukkan sampai menutupi rahim.

Spermisida

Senyawa kimia terdapat dalam bentuktablet, krim, jelly, dan busa berfungsi membunuh sperma.

Tissue KB

Tissue basah yang larut dalam vagina.


Implan/susuk
Implan
mempunyai cara kerja seperti pil KB. Disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.

Efek samping: perdarahan yang tak lama, rambut rontok, tidak haid,dan peningkatan berat badan. Proses memasukkan tabung ini 1 X dan untuk 2-5 tahun. Bila ingin hamil kembali hanya melepas implant ini.

Kontrasepsi alami

Kotrasepsi alami diantaranya :


  • Memberikan ASI secara eksklusif tanpa cairan/makanan apa pun kepada bayi, terutama pada 6 bulan pertama, dapat mencegah terjadinya kehamilan. Selama memberikan ASI prolactin akan menghambat estrogen untuk mematangkan ovum.
  • Sistem kalender untuk mengetahui hari subur, dihari tersebut tidak melakukan coitus
  • Coitus Interruptus/’Azl/senggama terputus
  • Terapi hormone. Bisa untuk wanita dan pria dengan memakan bahan makanan yang menghasilkan enzim yang dapat mencegah kehamilan sehingga bersifat KB. Contohnya dari family Solanaceae,biji papaya (Carica papaya), lidah buaya (Aloe vera), dan nenas (Ananas spp.)


Sistem BOR

Digunakan pada pria dan baru beberapa negara yang mempopulerkan diantaranya RRC, INDIA,KOREA. Dilakukan dengan cara di bor dengan bor mata intan mulai bagian bawah penis dekat pangkal skrotum sampai tembus saluran urethra dan dipasang penutup (prop dari karet steril).

Sterilisasi

Pada wanita diikat/dipotong tuba falopii, sterilisasi ini dinamakan Tubektomi. Sedangkan pada pria diikat/dipotong vas deferens, sterilisasi ini dinamakan Vasektomi.

Dari berbagai jenis KB tersebut, bagaimana pandangannya dalam Islam?

KB dalam arti sebuah program nasional untuk membatasi jumlah populasi penduduk, hukumnya haram. Tidak boleh ada suatu undang-undang atau peraturan pemerintah yang membatasi jumlah anak dalam sebuah keluarga. KB sebagai program nasional tidak dibenarkan secara syara’ karena bertentangan dengan Aqidah Islam, yakni ayat-ayat yang menjelaskan jaminan rezeki dari Allah untuk seluruh makhluknya. Allah SWT berfirman :

"Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya." (QS Huud [11] : 6)

Syariat Islam telah menetapkan memiliki banyak anak sebagai hal yang disunahkan. Anas ra. Menuturkan Rasulullah SAW bersabda:

“Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya kalian dihadapan para Nabi pada Hari Kiamat”. (HR.Ahmad)

Dari segi tinjauan fakta, teori Malthus batil karena tidak sesuai dengan kenyataan. Produksi pangan dunia bukan kurang, melainkan cukup, bahkan lebih dari cukup untuk memberi makan seluruh populasi manusia di dunia. Pada bulan Mei tahun 1990, FAO (Food and Agricultural Organization) mengumumkan hasil studinya, bahwa produksi pangan dunia ternyata mengalami surplus 10 % untuk dapat mencukupi seluruh populasi penduduk dunia. Teori ini juga ditolak dari segi politik dan ekonomi global. Karena ketidakcukupan barang dan jasa tidak disebabkan jumlah populasi yang terlalu banyak sehingga kurangnya produksi pangan, melainkan disebabkan adanya ketidakadilan dalam distribusi barang dan jasa. Ini terjadi karena pemaksaan ideologi kapitalisme oleh Barat (negara-negara penjajah) atas Dunia Ketiga, termasuk Dunia Islam. Sebanyak 80 % barang dan jasa dunia, dinikmati oleh negara-negara kapitalis yang jumlah penduduknya hanya sekitar 25 % penduduk dunia.

Namun dalam Islam, KB dalam arti pengaturan kelahiran yang dijalankan oleh individu (bukan dijalankan karena program negara) untuk mencegah kelahiran dengan berbagai cara dan sarana, hukumnya mubah, bagaimana pun juga motifnya

Dalil kebolehannya antara lain hadits dari sahabat Jabir RA yang berkata:

"Dahulu kami melakukan ‘azl [senggama terputus] pada masa Rasulullah SAW sementara Al-Qur`an pada saat itu masih turun." (HR Bukhari)

Hukum ‘Azl ini dapat diterapkan pada penggunaan obat KB untuk mencegah kehamilan. Hadits ini menunjukkan kebolehan mencegah kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi ini adalah salah satu cara untuk mencegah kehamilan. Namun kebolehan ini agar tidak menimbulkan bahaya (dharar). Kaidah fiqih menyebutkan : Adh-dhararu yuzaal (Segala bentuk bahaya haruslah dihilangkan).

Selain itu kebolehan pengaturan kelahiran khusus pada pencegahan kehamilan yang temporal (sementara), misalnya dengan pil KB, suntik KB, kondom, dan jenis KB lain. Adapun pencegahan kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau tubektomi, hukumnya haram. Jadi penggunaan obat-obatan dan operasi yang bertujuan untuk mencegah kehamilan secara permanen agar memutuskan keturunan adalah haram kecuali ada indikasi lain yang akan membuat dharar/bahaya jika tidak dilakukan. Sebab Nabi SAW telah melarang pengebirian (al-ikhtisha`), sebagai teknik mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu.

“Rasulullah SAW telah menolak ‘Utsman bin Mazh’un untuk hidup membujang (tabattul). Seandainya itu diizinkan, niscaya kami akan melakukan pengebirian” (Muttafaq ‘alaih, dari Sa’ad bin Abi Waqash RA).

Dalam redaksi lain:

Utsman ibn Mazh’un pernah datang menjumpai Rasulullah SAW, kemudian berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang lelaki yang sangat berat untuk hidup membujang. Maka izinkanlah aku untuk melakukan pengibiria. Rasulullah bersabda : Tidak, tetapi hendaklah engkau berpuasa.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun