Mohon tunggu...
Ismet Sungkar
Ismet Sungkar Mohon Tunggu... -

kegembiraaan yang dapat menggebirakan orang dengan kusta adalah manakala predikat pernah mengalami kusta benar-benar telah di hapus oleh masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jual Beli Ide

12 September 2011   02:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hampir setiap ahri kalau kita telusuri ada saja yang menyelengrakan seminar,baik yang bertajuk pemberian bantuan sampai dengan pemberdayaan.itulah topik yang ramai diangkat oleh lembaga yang suka menyelenggarakan seminar.dengan dalih memperjuangkan mereka beramai-ramai membuat prosposal sebaik mungkin agar sang pemberi dana tak segan untuk mengucurkan dana nya demi teraksana nya kegiatan tersebut.ketika acara tersebut mendapat persetujuan kemudian sang koseptor merumuskan bagaimana agar dana tersebut sedikit banyak masuk di kantong.tidak pandang bulu siapa korban nya.ada kisah yang menarik saat saya laku di undang sebagai nara sumber dalam sebuah seminar di departemen kesehatan.kebetulan saya adalah seorang yang pernah mengalami sakit kusta.menelaah dari acara tersebut saya mencoba mengutip dari kalimat yang sering keluar dari peserta maupun panitia ,terutama penyelenggara.mau tahu sperti apa yang mereka gembar -gembor kan?MARI KITA SELAMAT KAN INDONESIA DARI KUSTA,KUSTA TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA.ini lah bagus nya kalimat ketika seminar  sedang berlangsung.padahal kalau saya boleh jujur rencana memperjuangjkan apa lagi memberdayakan semua itu hanya lah omomng kosong ,semua ahanya membuat sait para penderitanya.banyak janji -janji palsu yang sering kali terlontar dari mulut sang pemerhati dan dinas terkait.kami di ciptakan untuk menjadi manusia yang berharap ,berhayal tanpa ada kepastian dan kenyataan.ini lah indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun