Mohon tunggu...
Ismerisa Elzahiera
Ismerisa Elzahiera Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta/ Gadis biasa yg tampiL apa adanya,,,Dengan hIDup yG seDerhana...cinta yG seDerhana. . .dan mimpi yG seDerhana. . .tapi memIliki aRti. . . ^_^

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Durian, Lempok dan Tempoyak

5 Desember 2012   14:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:08 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada edisi kali ini.... aq mau cerita tentang durian, lempok dan tempoyak... tau durian, lempok dan tempoyak?? Durian tu nama buah hehehe Lempok dan tempoyak Itu salah satu makan khas melayukalimantan barat.... berhubung lagi ngidam lempok dan sambil nungguin mama kirim ke jogja tu lempok hhehee. Ada baiknya kita bahas tentang makan yang satu ini. lempok adalah makanan yang terbuat dari durian. Nah, biasanya klo di kalimantan, akhir tahun adalah musim durian. Saking banjir durian tu, harganya bisa sampe Rp. 5000 untuk 3 buah durian. Itu baru namanya dahyattttttt....hahaha nah karna lagi banjir (bukan banjir bencana alam yah, tapi dimaksudkan adalah musim/ banyak)durian neh, waktunya buat kita buat bahas tentang lempok dan tempoyak...

Durian dipelihara orang untuk buahnya yang umumnya dimakan dalam keadaan segar mateng dan manies. Secara tradisional daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian ( biasa disebut lempok), atau memfermentasikan menjadi tempoyak. Selanjutnya tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakn seperti sambal tempoyak atau untuk campuran memasak ikan. Durian pun diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan ini yang biasa ayahku buat hehee. Dalam dunia masa kini durian ( atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya. Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar atau dicampurkan dalam kolak durian. Woowww jadi ngilerrrr...hahaha

Ada yang tau cara buat lempok?? Yah buat yang gak tau, yuk yak yuk ciinnntttt kita belajar buat lempok khas kalimantan barat.... nyaaaammmm nyaaammmmm J

Lempok adalah dodol yang terbuat dari daging buah durian asli yang hanya dicampur dengan gula dan garam. Pembuatan lempok ini biasa dilakukan masyarakat kalimantan barat dan sekitarnya pada saat musim durian berlangsung. Kegiatan ini juga biasanya dilangsungkan secara turun temurun.  Pembuatan lempok durian ini memakan waktu kurang lebih selama 3 sampai dengan 4 jam.

Siapin dulu deh bahan-bahannya.....

·Durian Masak/ mateng: 4-5 kg

·Gula Pasir: 1 kg

·Garam: 1 sendok teh

Cara Pembuatan :

·Durian dibuka dan diambil isinya, pisahkan daging durian dari bijinya. Jangan sampe keambil yang busuk yah.

·Tambahkan gula pasir sebanyak 1 kg. untuk setiap daging buah durian sebanyak 4-5 kg dan tambahkan garam 1 sendok teh.

·Semua bahan dimasukkan dalam kuali besar yang dipanaskan di atas tungku atau kompor.

·Bahan yang ada di aduk terus menerus, api jangan terlalu besar lama pengadukan lebih kurang 2-3 jam.

·Lempok siap diangkat dan dianggap matang kalau sudah tidak lengket di pengadukan usahakan sampe warnanya agak gelap yah.

·Lempok siap dikemas dalam plastik

·Ada lebih baik kalau sebelum di plastikin lempoknya di jemur satu harian dulu, ini agar lempok tahan lama.

Bagi pecinta durian yang hobi mengonsumsi durian, sudahkah kamu mencicipi yang dinamakan dengan lempok durian??? kalo belum silahkan mencicipi rasa dari lempok durian tersebut. Di jamin gak bakalan nyesel dehhhhh... aq aza yang di jogja udah sampe ngidap nungguin mama ngirim lempok...hehhehee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun