Mohon tunggu...
Ismawati
Ismawati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan dan Impian Indonesia ke Depan dalam Ranah Hukum, Pendidikan, dan Perekonomian

11 Mei 2019   13:22 Diperbarui: 11 Mei 2019   13:35 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap orang pasti mempunyai harapan dan mimpi, begitu pun saya, dulu sewaktu kecil saya mempunyai mimpi ingin menjadi princess seperti ditokoh film kartun yang sering saya tonton sewaktu akan berangkat ke Taman Kanak-kanak. Tapi seiring bertumbuh dewasa saya sadar bahwa mimpi dan impian itu hanyalah sebuah khayalan anak kecil yang tidak mungkin terwujud. Dan sewaktu saya sudah duduk di bangku Sokolah Menengah Atas, saya berkeinginan menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu hukum. Namun, saat itu saya tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari kedua orang tua, entah apa alasannya kedua orang tua saya sangat melarang saya berkecimpung di dunia hukum.

Berulang kali saya mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi, namun selalu gagal dalam jurusan yang saya pilih atas keinginan kedua orang tua. Namun, keberuntungan ada dipihak saya saat saya mengikuti seleksi tahap akhir saya lolos di jurusan Hukum Pidana Islam, hal itu saya sampaikan baik-baik kepada kedua orang tua saya agar mereka mengerti kalau saya menaruh harapan besar dalam bidang itu dan berungtunya mereka mengerti dengan itu semua, mereka merestui dan memberikan dukungan penuh kepada saya.

Dari situ saya mengerti bahwa apa yang dijalani dengan usaha yang sungguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang maksimal. Saat ini saya menjalani aktifitas sebagai mahasiswa hukum. Saya saat ini juga masih mempunyai mimpi yang sangat besar terhadap Negara Indonesia ini kedepannya, terutama dalam ranah hukum, pendidikan serta perekonomian.

Di mana Indonesia saat ini jika dilihat dari bidang sistem hukumnya sangatlah miris yang mana para aparat penegak hukumnya masih banyak melakukan kecurangan baik dalam penerimaan suap, jual beli hukum serta jual beli perkara. Yang mana posisi pengak hukum disini merupakan harapan serta panutan bagi masyarakat untuk memutus keadilan seadil-adilnya demi kemajuan negara, namun hal yang dilakukan oleh aparat penegak hukum tersebut sangatlah berbanding terbalik dengan harapan yang ada di masyarakat, harapan saya pada sistem hukum di Indonesia saat ini adalah kesadaran para aparat penegak hukum untuk berhenti melakukan penyimpangan dalam memutus keadilan, serta lambat laun baik dari pemerintah penegak hukum dan masyarakat juga melakukan perbaikan dalam sistem hukum yang ada demi mewujudkan Indonesia yang tergas dalam memutus keadilan.

Dari sudut pandang lembaga pendidikan juga sangatlah menyayat hati jika kita lihat bersama saat ini masih banyak sekali anak jalanan yang sama sekali belum pernah merasakan duduk dibangku pendidikan, anak terlantar yang tidak mendapatkan pendidikan secara layak, serta anak-anak putus sekolah yang berhenti bersekolah karena terhimpit masalah kemiskinan dan tidak dapat membayar keperluan sekolah. Dimana yang seharusnya mereka masih duduk dibangku sekolah malah memilih berhenti untuk membantu keluarganya demi menopang kelanjutan hidup mereka. Miris sekali, mereka adalah penerus bangsa, bagaimana jika penerus bangsa yang tidak menerima pendidikan layak seperti itu adalah salah satu anak bangsa yang memiliki pengaruh besar untuk negara ini.

Di sinilah peran seharusnya pemerintah untuk memberikan pendidikan yang layak pada mereka, membangun sekolah-sekolah gratis untuk anak-anak yang tidak mampu membayar uang sekolah serta memberikan tunjangan pendidikan yang layak untuk mereka sampai lulus. Dari sisi perekonomian, Indonesia sampai saat ini masih menyandang gelar neara yang memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi, lalu dimana Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan hasil buminya?, serta peran pemerintah dalam kasus ini?

Di sinilah titik fatal yang saya ketahui dimana mereka yang masih berada dibawah garis kemiskinan megalami tenakan karena tidak adanya peluang lapangan kerja yang dapat mereka lakukan, sedangkan kebutuhan ekonomi setiap harinya terus berlanjut, kurangnya perhatian pemerintah terhadap mereka yang sangat memerlukan pekerjaan, lalu apa yang mereka dapat dari negara yang kaya ini?

Di sinilah seharusnya terjalin kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, dimana pemerintah harus membuka dan menciptakan lapangan kerja baru, serta peran antusiasme masyarakat dalam menyambut solusi pemerintah tersebut dan mungkin dari kerjasama inilah lambat laun perubahan angka kemiskinan akan menurun, serta pemerintah terus membangun rumah sakit gratis agar masyarakat Indonesia terutama yang masi dibawah garis kemiskinan dapat berobat dengan tenang tanpa memikirkan beban biaya yang akan mereka tanggung, dan bahan baku harga pokok serta pangan dapat selalu stabil setiap tahunnya, karena yang terjadi di Indonesia saat ini harga bahan pokok dan pangan selalu mengalami kenaikan yang sangat sikmifikan.

Mungkin dari usaha-usaha pemerintah tersebut jumlah angka kemiskinan yang ada diIndonesia setiap tahunnya akan mengalami penurunan yang bertahap. Masih banyak harapan saya untuk Indonesia ini kedepannya yakni dalam hal infrastruktur jalan raya yang berlubang dan mengalami keretakan masih harus diperbaiki demi ketenangan dan keamanan masyarakat dalam berkendara.

Masalah sampah, ini juga harus mendapatkan perhatian karena sampai saat ini masalah sampah di Indonesia belum seluruhnya mendapatkan solusi yang ampuh terutaman dikota-kota besar seperti Jakarta contohnya. Dan satu lagi ini juga menjadi harapan untuk saya dan Indonesia kedepannya yaitu masalah korupsi dan narkoba, dimana saat ini tindak pidana korupsi semakin marak dan gencar dilakukan oleh berbagai pihak, baik dari pemerintahan, aparat penegak hukum, politisi, serta petinggi negara lainnya.

Indonesia masih sangat membutuhkan solusi untuk hal ini, bagaimana nasib bangsa kedepannya jika para oetinggi negara yang seharusnya memberikan pengayoman serta memberi rasa aman terhadap masyarakat malah bertindak sebaliknya. Harapan saya dalam hal ini sangat besar demi kemajuan negara ini kedepannya.

Di mana pemerintah, petinggi negara, serta aparatur penegak hukum harus menindak tegas terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang sangat merugikan sekali negara, dan juga tentunya mereka tidak turut melakukan hal yang dibenci tersebut, dan juga peran serta masyarakat untuk membantu memantau sekitar demi membantu aparatur penegak hukum demi terbebasnya Indonesia dari tindak pidana korupsi kedepannya. Dan juga dari permasalahan yang saat ini semakin menggerogoti jiwa penerus bangsa yaitu Narkoba.

Barang haram tersebut sangatlah merugikan serta memberikan efek buruk bagi pecandunya, mirisnya Indonesia merupakan negara yang menjadi ladang keluar masuknya barang haram tersebut. Serta salah jalannya para pemuda penerus bangsa yang terjerumus dengan barang-barang tersebut, entah apa yang harus dilakukan lagi untuk memusnahkan peredaran barang tersebut, segala upaya tindakan tegas pemerintah sudah dilakukan namun, tetap saja belum memberikan efek jera kepada pengedar serta penggunanya.

Saya harap maslah narkoba ini cepat menemukan solusi jitu demi kelangsungan generasi muda untuk Indoneaia kedepan. Selain harapan yang ada dalam impian saya, mimpin pun juga pastinya ada, karena semua orang pasti punya mimpi, tapi jika mimpi Indonesia terwujud  pasti semua akan merasakan kenikmatan yang sudah dilakukan bersama-sama.

Sumber daya manusia Indonesia dan kecerdasannya tidak kalah dengan negara luar, Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi dan peradaban dunia, Indonesia menjadi negara maju, Indonesia menjadi negara mandiri yang paling berpengaruh di Asia Tenggara, masyarakat Indonesia juga menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, relegius, serta menjunjung nilai-nilai etika dalam berbangsa dan bernegara. Itulah harapan Indonesia kedepannya, serta tujuan impian terhadap Indonesia ini yaitu agar kita tau bagaimana Indonesia kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun