Menjadi seorang guru susah atau tidak ya? Pertanyaan itulah yang dulu pernah membuat saya bimbang untuk mengambil jurusan Pendidikan.Â
Namun, pada akhirnya saya memantapkan diri untuk mengambil jurusan Pendidikan dan bertekad ingin menjadi seorang guru karena saya berpikir bahwa menjadi seorang guru merupakan profesi yang mulia.
Selain mendapatkan pahala karena menyalurkan ilmu dan pengetahuan, seorang guru juga berperan penting untuk mempersiapkan generasi bangsa.
Saya adalah seorang mahasiswi Pendidikan Fisika di Universitas Negeri Malang. Pada semester ke-7 ini saya mengikuti program Asistensi Mengajar yang merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).Â
Program ini diterapkan pada satuan pendidikan dengan kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif bersama guru pamong dan dosen pembimbing lapangan yang telah ditentukan oleh sekolah dan kampus.Â
Sekolah tempat program Asistensi Mengajar saya di SMA Negeri 2 Pare Kediri. Berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan selama masa Asistensi Mengajar yang terdiri dari kegiatan akademik, non akademik, dan administrasi.
Kegiatan Akademik tentu tidak jauh dari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Mahasiswa Asistensi Mengajar di sekolah penempatan berperan sebagai seorang guru dan mengajar mata Pelajaran sesuai dengan jurusan yang diambil. Saya tdiberi tanggung jawab oleh guru pamong untuk mengajar fisika di kelas X-2 selama satu semester.Â
Banyak hal yang telah saya rasakan ketika diberikan tanggung jawab menjadi seorang guru di satuan Pendidikan. Mengajar di kelas tidak hanya langsung masuk ke kelas kemudian menjelaskan materi, namun terdapat perangkat pembelajaran yang harus disiapkan.Â
Perangkat pembelajaran yang saya buat antara lain, modul ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), media pembelajaran seperti powerpoint, dan lain sebagainya. Perangkat pembelajaran yang disusun juga disesuaikan dengan kebutuhan dan konsisi dari kelas tersebut.Â