Mohon tunggu...
Ismatul Maula Rahmi
Ismatul Maula Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa introvert yang suka mendengarkan musik dan membaca berita politik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perspektif Perokok Pasif tentang Perokok Aktif dan Bahaya Merokok

15 Juni 2024   10:45 Diperbarui: 15 Juni 2024   10:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang di seluruh dunia. Merokok juga sudah menjadi kebiasaan yang tersebar luas dan telah lama menjadi topik yang kontroversial di dalam masyarakat. Dalam kegiatan merokok, terdapat perokok pasif dan juga perokok aktif. Perokok pasif adalah individu yang tanpa sengaja terpapar asap rokok akibat kebiasaan merokok dari orang lain. Mereka tidak hanya menghirup asap yang dihembuskan oleh perokok aktif, namun juga asap yang keluar dari ujung rokok yang menyala. Keadaan ini menempatkan perokok pasif di dalam posisi yang terhitung rentan dengan berbagai jenis resiko kesehatan, meskipun mereka sendiri tidak merokok. Adanya perspektif dari perokok pasif yang berkaitan dengan perokok aktif dan juga bahaya merokok seringkali didasari dengan pengalaman pribadi disertai pengetahuan mereka mengenai dampak kesehatan dari paparan asap rokok.

            Paparan asap rokok atau yang seringkali disebut sebagai secondhand smoke merupakan hal yang terbukti berbahaya untuk kesehatan dari perokok pasif. Perokok pasif bahkan mempunyai resiko yang lebih tinggi di dalam mengembangkan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, disertai dengan penyakit pernapasan lainnya. Asap rokok sendiri mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia yang banyak di antaranya bersifat karsinogenik atau beracun. Sehingga tidak mengherankan bahwa perokok pasif merasa khawatir dan tidak nyaman ketika berada di dekat perokok aktif. Berdasarkan dengan sudut pandang kesehatan, perokok pasif sangat menyadari bahaya yang mereka hadapi. Seringkali perokok pasif merasa tidak terima atau marah, bahkan frustrasi disebabkan karena harus menanggung risiko kesehatan tanpa ada pilihan. Terlebih, banyak perokok pasif yang merasakan efek langsung dari paparan asap rokok, seperti iritasi mata, sakit ternggorokan, dan masalah pernapasan. Bahkan untuk yang sudah mempunyai kondisi kesehatan tertentu seperti adanya asma atau alergi, paparan asap rokok dapat memperburuk gejala dan penyakit yang dialami, serta dapat mengganggu kualitas hidup.

            Selain dampak kesehatan, aspek sosial dan emosional juga memainkan peranan yang penting di dalam perspektif perokok pasif terhadap perokok aktif. Banyak perokok pasif yang merasa bahwa perokok aktif tidak menghargai kenyamanan dan kesehatan orang lain. Kebiasaan merokok di tempat umum seringkali menyebabkan ketegangan sosial, di mana perokok pasif seringkali merasa tidak dihargai dan diabaikan. Hal ini dapat berakibat dengan adanya konflik antar individu dan mengganggu keharmonisan sosial. Perokok pasif seringkali merasa terganggu oleh kebiasaan merokok orang lain, terutama di tempat-tempat umum seperti restoran, taman, dan tempat kerja. Ketegangan ini bisa berkembang menjadi konflik sosial, di mana perokok pasif mungkin merasa perlu untuk menegur atau meminta perokok aktif untuk berhenti merokok. Sayangnya, permintaan semacam hal tersebut tidak selalu diterima dengan baik dan dapat memicu argument ataupun adanya perasaan yang tidak enak di antara kedua belah pihak.

            Paparan asap rokok juga berdampak kepada kesehatan mental perokok pasif. Mereka mungkin merasa cemas atau stress dengan kekhawatiran terhadap dampak kesehatan berjangka panjang dari paparan asap rokok. Orang tua yang mempunyai anak kecil seringkali merasa khawatir apabila anak mereka terpapar oleh asap rokok yang dapat menyebabkan stress tambahan di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tidak hanya itu, keluarga dan lingkungan sekitar juga mempunyai peranan yan g besar dalam membentuk perspektif perokok pasif terhadap perokok aktif. Anak0anak yang tumbuh di lingkungan dengan perokok aktif cenderung lebih sadar mengenai bahaya merokok dan mungkin mempunyai pandangan negative terhadap kebiasaan tersebut. Sebaliknya, apabila lingkungan sosial mereka cenderung permisif terhadap merokok, mereka mungkin merasa kurang peka terhadap bahaya yang ditimbulkan.

            Banyak perokok pasif yang memberikan pendapat bahwa mereka mempunyai hak untuk menghirup udara bersih tanpa kontaminasi asap rokok. Perspektif ini mendorong mereka untuk mendung undang-undang yang memberikan batasan untuk merokok di tempat umum dan area yang tertutup. Mereka melihat peraturan semacam itu sebagai cara untuk melindungi hak mereka terhadap lingkungan yang sehat dan aman. Selain itu, kesadaran mengenai bahaya merokok dan dukungan untuk kebijakan anti merokok seringkali berasal dari keinginan untuk melindungi anak-anak dan kelompok rentan lainnya dari paparan asap rokok.

            Kebijakan public yang melarang merokok di tempat umum seperti restoran, bar, dan tempat kerja telah diterapkan di banyak negaara untuk melindungi perokok pasif. Regulasi ini tidak hanya membantu mengurangi paparan asap rokok bagi masyarakat umum, namun juga untuk mendorong perokok aktif untuk mengurangi atau bahkan untuk berhenti merokok. Penelitian menunjukkan bahwa daerah dengan udnang-undang anti merokok yang ketat cenderung mempunyai tingkat penyakit terkait merokok yang lebih rendah. Selain regulasi pemerintah, inisiatif masyarakat juga memiliki peranan yang penting di dalam melakukan promosi lingkungan bebas rokok. Kampanye kesadaran public, program edukasi, maupun dukungan komunitas dapat membantu di dalam meningkatkan kesadaran mengenai bahaya merokok dan manfaat dari lingkungan bebas rokok. Perlu adanya perlindungan terhadap anak-anak, dimana perlindungan terhadap anak-anak dari paparan asap rokok merupakan salah satu alasan yang utama untuk memberikan dukungan undang-undang anti merokok. Anak-anak sangat rentan terhadap efek negative dari asap rokok, dan paparan dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Orang tua dan pengaruh yang merokok di sekitar anak-anak mereka seringkali tidak sadar dengan bahaya yang mereka timbulkan, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi mengenai hal ini.

            Perokok pasif juga sering berharap bahwa perokok aktif akan lebih bertanggungjawab terhadap dampak kebiasaan mereka kepada orang lain. Mereka menginginkan kesadaran yang lebih tinggi dan tidakan preventif dari perokok aktif, seperti merokok di tempat yang ditentukan atau berhenti merokok sepenuhnya. Di samping itu, edukasi public mengenai bahaya merokok dan manfaat dari lingkungan bebas rokok adalah hal yang diinginkan untuk menciptakan perubahan positif di dalam masyarakat. Bagi perokok aktif yang ingin berhenti merokok, dukungan dan sumber daya yang memadai sangat penting. Program berhenti merokok, konseling, serta bantuan medis dapat memberikan bantuan kepada individu untuk mengatasi kecanduan nikotin dan beralih ke gaya hidup yang lebih sehat. Dengan memberikan dukungan ini, masyarakat dapat membantu mengurang jomlah perokok pasif.

            Secara keseluruhan, perspektif perokok pasif tentang perokok aktif dan bahaya merokok adalah campuran antara kekhawatiran kesehatan, frustrasi sosial, dan harapan untuk perubahan. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman perokok pasif, diharapkan dapat muncul kebijakan dan tindakan yang lebih efektif untuk mengurangi dampak negative dari merokok di lingkungan sekitar. Edukasi public, dukungan untuk berhenti merokok, dan regulasi yang ketat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi semua orang. Dengan berkerjasama, kita dapat melindungi generasi mendatang dari bahaya merokok dan menciptakan masyaraakt yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun