Mohon tunggu...
ismaria manuelly manalu
ismaria manuelly manalu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru dengan hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

6 Mei 2023   18:12 Diperbarui: 10 Mei 2023   06:20 8815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2

CGP Angkatan 7

SDN 005 Samarinda Ilir

Modul "Pemimpin dalam pengelolaan Sumber Daya" mulai di pelajari pada 1 Mei 2023 oleh CPG angkatan 7 Program Pendidikan Guru Penggerak. Sebagai pemenuhan tugas pembuatan jurnal refleksi kali ini, CGP masih setia menggunakan model F4 yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway (Facts, Feelings, Findings, Future)

1. Peristiwa (Facts)

Mulai dari diri sebagai alur awal MERDEKA dikerjakan melalui moda mandiri dengan mengingat kembali faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Pada sesi ini saya diwajibkan untuk memberikan respon terhadap beberapa pertanyaan untuk melihat sejauh mana pengetahuan saya sebagai peserta program tentang materi kali ini.

Pada kegiatan berikutnya yakni Eksplorasi konsep memberikan kesempatan pada saya dalam melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah konsep dasar tentang sekolah sebagai ekosistem, Pedekatan Berbasis Kekurangan dan Pendekatan Berbasis Aset, Sejarah singkat Pendekatan Asset-Based Comunnity Development, dan aset-aset dalam sebuah komunitas. Di sesi pembelajaran ini, CGP juga diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan pemantik yang nantinya akan diduskusikan pada forum diskusi.

Ruang  Kolaborasi modul 3.2 di forum diskusi 1 telah dihadiri oleh CGP pada 4 Mei 2023. Bersama CGP lain dalam pengelompokkan kelompok, CGP diminta untuk dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara efektif. Pemetaan aset di daerah oleh untuk sekolah nantinya akan dipersentasikan kepada kelompok lain pada ruang kolaborasi sesi 2 di modul 3.2.

2. Perasaan (Feelings)

Dengan mengikuti sesi pembelajaran kali ini, saya merasa senang karena saya kembali memperoleh pengetahuan baru terkait materi yang disajikan oleh modul ini. Saya tertarik untuk memetakan seluruh aset/sumber daya yang ada di sekitar lingkungan sekolah saya untuk nantinya pasti kan dapat dimanfaatkan. Saya juga berkeinginan besar untuk mengajak rekan sejawat di sekolah untuk dapat menggunakan pendekatan PKBA (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) dengan menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan.

3. Pembelajaran (Findings)

Setelah melakukan sesi pembelajaran Ruang Kolaborasi Sesi 1 pada modul ini, ada banyak hal positif yang saya peroleh sebagai hasil belajar saya. Modul ini mengajak saya untuk menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir dengan memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Jadi kita diwajibkan untuk mengubah paradigma/pola pikir kita yang cenderung menggunakan pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit Based Thinking).

Di modul ini, CGP juga belajar terkait keberadaan sekolah sebagai ekosistem yaitu sebagai bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup: murid, guru, kepala sekolah, staf/tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orangtua murid/wali, dan masyarakat sekitar sekolah) dan abiotik ( unsur yang tidak hidup: keuangan, sarana dan prasarana).

Pembelajaran di modul ini juga memberi kesempatan untuk dapat membedakan tujuh aset utama yang dimiliki oleh lingkungan sekolah meliputi modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik dan modal agama dan budaya. Dengan mengetahui aset-aset dalam komunitas, maka kita diharapkan memiliki strategi dalam pemanfaatannya sehingga pada akhirnya kita memiliki karakteristik komunitas yang sehat dan resilen.

4. Penerapan (Future)

Setelah memahami pembelajaran di modul ini harapannya CGP dapat menerapkan pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset (Asset-Based Community Development/ABCD) dengan ditandai perubahan pola pikir (mindset) dan sikap positif sebagai langkah awal. Penerapan modul ini akan dapat membantu sekolah dalam membangun ekosistem yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan murid demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila karena perlu diingat bahwa keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun