Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1
SDN 005 Samarinda Ilir
 Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin mulai dipelajari pada akhir Maret 2023. Sebagai kegiatan refleksi kali ini saya kembali menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway (Facts, Feelings, Findings, Future) untuk memudahkan saya dalam meruntut pengalaman belajar yang telah saya peroleh pada sesi modul 3.1.
1. Peristiwa (Facts)
Pada kegiatan awal modul ini, CGP diminta untuk mengerjakan pretest di tanggal 28 Maret 2023 dengan durasi 1 jam. Bentuk test yang berupa pilihan ganda mengandung sejauh mana pengetahuan awal yang dimiliki peserta terkait materi di modul ini.  Setelah menyelesaikan pretest, kegiatan saya lanjutkan dengan membuka pendahuluan pada LMS di program guru penggerak untuk mengetahui  kompetensi lulusan yang dituju, capaian umum dan capaian khusus yang diharapkan dapat dicapai oleh CGP pada modul 3.1.
Pada kegiatan berikutnya adalah mengikuti alur merdeka yang diawali dengan mulai dari diri dengan mengaktifkan pengetahuan awal tentang proses pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan yang berada di antara berbagai pemangku kepentingan serta memberi tanggapan dengan berbagi pengalaman pengambilan keputusan di sekolah asal CGP. Pada alur ini, CGP memiliki pengalaman belajar dengan moda mandiri dengan memberikan catatan ataupun mengajukan pertanyaan menyesuaikan dengan permintaan yang ada di LMS.
Sekolah sebagai institusi moral  merupakan konsep yang harus di eksplorasi pada alur berikutnya. Pada sesi ini CGP diharapkan dapat mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dalam lingkungan pribadi maupun lingkungan profesi, serta mengaitkannya dengan nilai-nilai yang disepakati dan diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika.
Forum diskusi pada eksplorasi konsep mengharuskan CGP untuk dapat menganalisis pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam studi kasus yang CGP dapatkan dan memberi tanggapan pada studi kasus CGP lainnya dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
2. Perasaan (Feelings)
Selama saya mengikuti pembelajaran pada modul 3.1, saya merasa sangat antusias dan tertarik untuk dapat memahami pembelajaran kali ini karena saya meyakini dengan paham akan bagaimana sebaiknya proses pengambilan keputusan maka seorang pemimpin akan membuat keputusan yang tepat bagi warga sekolah. Pada saat menganalisa kasus yang ada pada LMS, saya berusaha memposisikan diri saya untuk berada pada masalah tersebut bahkan saya mengandaikan diri saya jika saya adalah pemimpin yang ada di sekolah pada kasus terkait.
3. Pembelajaran (Findings)
Setelah melalui pembelajaran sampai pada alur eksplorasi konsep saya memperoleh pembelajaran baru dengan menganalisis kasus yang telah saya buat pada alur mulai dari diri. Konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral haruslah berdasarkan pada 3 unsur yakni berpihak pada murid, bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil dan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal.
Situasi dimana seorang pemimpin di sekolah harus mengambil suatu keputusan yang mana ada nilai-nilai kebajikan universal, yang sama-sama benar namun saling bertentangan disebut sebagai dilema etika dan situasi dimana seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah disebut sebagai bujukan moral. Paradigma dilema etika memiliki pola/model yang terjadi yaitu individual lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang. Â
Sebagai pemimpin, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambilnya adalah merupakan keputusan yang tepat maka sebelumnya harus melakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam pengambilan keputusan dan nilai-nilai kebajikan. Adapun yang menjadi prinsip pengambilan keputusan yaitu proses berpikir berbasis hasil akhir (saya lakukan karena itu terbaik untuk kebanyakan orang), berpikir berbasis peraturan (ikuti prinsip atau aturan-aturan yang telah ditetapkan) dan berpikir berbasis rasa peduli (memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap anda).
Langkah panduan dalam pengambilan dan pengujian keputusan dalam permasalahan yang sedang dihadapi ada 9 yakni mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investasi opsi trilema, buat keputusan dan lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Pengambilan keputusan merupakan keterampilan yang harus senantiasa diasah agar semakin baik karena dengan sering berlatih dalam menggunakannya maka kita akan semakin terampil dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal.
4. Penerapan (Future)
Setelah mempelajari modul ini hingga pada alur eksplorasi konsep forum diskusi bersama rekan CGP, maka sepatutnya saya menerapkan pengetahuan yang baru saya dapatkan dengan menerapkan langkah-langkah yang ada dalam panduan pengambil keputusan saat saya menemukan dilema etika. Keputusan yang saya ambil hendaknya merupakan sebuah keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan universal dan didasari sikap bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H