Mohon tunggu...
isma restiani
isma restiani Mohon Tunggu... -

apapulah...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Tepat Mendidik Anak

29 Januari 2012   13:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagian besar orang tua yang sudah memiliki buah hati termasuk saya, mungkin pernah mengalami kesulitan bagaimana cara yang tepat dalam mendidik buah hati kita yang kita sayangi, yang kita urus dari  dia masih dalam kandungan .supaya anak kita menjadi anak yang berguna d dalam keluarga, masyarakat, bahkan negara.

Ada banyak cara untuk memberikan pendidikan kepada anak baik formal maupun Nonformal. Adapun pendidikan formal tidak sebatas dengan memberikan pengetahuan dan keahlian kepada anak-anak mereka di sekolah. Selain itu pendidikan non formal menanamkan tata nilai yang srba luhur atau akhlak mulia, norma norma, cita cita atau tingkah laku dan aspirasi dengan bimbingan orang tua di rumah.

Dirumahlah pendidikan pertama anak akan didapatkan yang kemudian berlanjut dengan pendidikan d sekolah. Maka kita sebagai pendidik pertama sebelum anak kita keluar mengenal pendidikan sekolah sangat penting dan sangat di perlukan bagi keberhasilan anak anak kita d sekolah ataupun d masyarakat langsung.

Pendidikan Agama sangatlah penting diberikan pada anak mungkin pendidikan agama harus yang pertama d berikan kepada anak sebelum pengetehuan lainnya, Sehingga anak kita mempunyai pegangan dalam mengambil langkah apapun sehingga tidak salah jalan. Berikanlah pendidikan Agama sedini mungkin.

Ada beberapa cara dalam meningkatkan peran orang tua terhadap pendidikan anak anaknya.


  • Dengan mengontrol  waktu belajar, waktu bermain sehingaga terbiasa mendisiflinkan waktu, jadi s anak terbiasa dan tau kapan waktu belajar dan kapan waktu bermain
  • Memantau perkembangan kemampuan akademik disekolah dengan cara memeriksa nilai nilai ulangan dan tugas dari sekolah
  • Mengontrol kepribadian anak kita di luar rumah misal di sekolah dengan cara berkomunikasi dengan wali kelas mereka.


Selain semua hal d atas ada beberapa hal lain yang harus kita perhatikan sebagai orang tuayaitu membantu anak mengenali dirinya( kelebihan & kekurangannya), membantu anak mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya, membantu meletakan pondasi yang kokoh untuk keberhasilan hidupnya.

Pada banyak kasus, orang tua sering memaksakan kehendak mereka terhadap anak anaknya tanpa mengetahui apa yang sebenarnya yang ada di pikiran anak kita(suara hati mereka).Hal ini sering di lakukan para orang tua yang berusaha mewujudkan impian mereka, yang tidak dapat mereka raih pada saat mereka masih muda melalui nak mereka. Kejadian ini tidak seharusnya terjadi jika kita mengetahui potensi dan bakat yang di miliki oleh anak kita. Serta memberikan dukungan moril dan sarana untuk membantu anak kita mengembangkan potensi dan bakat yang ada.

Kesalahan kesalahan tersebut harusnya dihindari dalam mendidik anak. adapun kesalahan yang lain yang harus dihindari dalam mendidikanak yaitu


  • Menumbuhkan rasa takut, contohnya: mebiasakan anak ditakut takuti agar anak bisa nurut sama kita sebagai orang tua, misalkan" jangan pergi kesana nanti ada hantu"
  • Mendidik anak menjadi sombong terhadap orang lain
  • mebiasakan anak hidup berfoya foya
  • Memanjakan anak misalnya dengan menuruti semua apa yang anak mau
  • Terlalu keras terhadap anak sehingga anak tidak betah dan mencari kasih sayang diluar rumah.


Pada umumnya orang tua akan lebih memperhatikan perkembangan dan kebutuhan rohani ketika ia masih kecil saja. Pada saat anak kita mulai menginjak remaja, biasanya perhatian orang tua semakin memeudar. Hal itu terjadi mungkin karena mereka menganggap anak sudah mandiri dan sudah tidak terlalu banyak lagi membutuhkan perhatian orang tua.

Anggapan orang tua seperti itu salah.Anak remaj justru sangat membutuhkan dukungan, bimbingan, kehadiran, dan perhatian orang tua. Kita harus bisa jadi teman,  jadi orang terdekat yang selalu ada di saat anak kita membutuhan, Ketika anak mendapatkan kendala dalam hidupnya tentu akan sangat baik bila anak kita dpat mencurahkannya, dan mendapatkan masukan, saran, nasehat dari orang tuanya sendiri dari pada teman temannya.Karena orang tua dimanapun tidak akan menjerumuskan anaknya sendiri.

Jika orang tua selalu memberikan perhatian secara aktif. Selalu melibatkan diri dalam hidup anaknya... misalkan mendengarkan apa yang ingin ia bicarakan, memeotivasi kegiatan sekolahnya, dan membantu anak ketika sedang menghadapi masalah dalam hidupnya. Maka ketika ia mengetahui hal ini dimasa depan nanti. ia akan siap mendampingi dan memerhatikan orang tua seperti halnya orang tua telah melakukan semua itu kepadanya.
Untuk itu sudah kewajiban orang tua untuk juga belajar mencari ilmu terus menerus terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak. agar terhindar dari kesalhan dalam mendidik anak yang dapat berakibat buruk bagi masa depan anak anak kita nanti.

semoga tulisan ini bermanfaat.. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun