Pendahuluan
Rasulullah SAW pernah besabda: “Di dalam tubuh ada segumpal daging. Bila ia baik, maka baik pula seluruh tubuh, dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.”
Dari hadits ini terlihat jelas bahwa hati sangat menentukan sehat tidaknya rohani seseorang. Hati dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Hati yang sehat
Hati yang sehat adalah hati yang terbebas dari syahwat dan syubhat. Ciri orang yang mempunyai hati yang sehat adalah selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pikiran, perkataan dan perbuatannya senantiasa terjaga. Jika mencintai, membenci, dan menahan diri karena Allah semata. Senantiasa berusaha ikhlas, ittiba’ dan ikhsan.
2. Hati yang sakit
Hati yang sakit adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit. Ia selalu mengikuti bisikan syahwat. Kadang-kadang dekat pada kehidupan yang menyelamatkan, terkadang pula dekat pada kehidupan yang membinasakan. Padanya ada kecintaan terhadap keimanan, keikhlasan dan tawakkal kepada Allah. Namun padanya pula kecintaan terhadap syahwat, hasad, dan’ujub.
3. Hati yang mati
Hati yang mati adalah hati yang tidak mengenal Allah. Cirinya adalah orang tersebut tidak dapat lagi merasakan betapa sakit dan menderitanya akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan maksiat, justru dia sangat menikmati kemaksiatan tersebut. Hawa nafsu telah menjadi pemimpinnya, kebodohan menjadi sopirnya dan kelalaian menjadi kendaraan baginya.
Racun hati
Ada empat hal yang bisa meracuni hati yaitu:
1. Banyak bicara
Rasulullah SAW pernah bersabda:”barangsiapa banyak bicaranya, banyak pula kekeliruannya. Barangsiapa banyak kekeliruannya, banyak pula dosanya. Dan barangsiapa banyak dosanya maka neraka adalah tempat yang pantas baginya.” Oleh karena itu rasul menganjurkan ummatnya yang beriman kepada Allah dan hari akhir, untuk berkata yang baik atau diam. Hal ini sejalan pula dengan pepatah orang barat:”Silent is golden”, Diam itu emas.
2. Banyak makan
Banyak makan akan menimbulkan dua hal pada tubuh yaitu: membuat badan bersemangat untuk melaksanakan kemaksiatan dan menjadikannya merasa berat untuk beribadah. Syaithon akan lebih terampil memperdaya manusia jika perut manusia tersebut dipenuhi oleh makanan. Oleh karenanya persempit ruang gerak syaithon dengan banyak berpuasa. Ibrahim bin Adham pernah berkata:”Barangsiapa memelihara perutnya akan terpelihara agamanya. Barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya, akan memiliki akhlak yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan jauh dari seseorang yang lapar dan dekat pada seseorang yang kenyang”.
3. Berlebihan dalam pergaulan
Dalam pergaulan sehari-hari, kita harus memperhatikan dengan siapa kita begaul. Ada empat kelompok teman bergaul:
- Jika kita bergaul, seperti makan makanan bergizi. Dia dibutuhkan siang dan malam. Itulah para ulama’
- Jika kita bergaul, seperti minum obat. Dia dibutuhkan dikala sakit, jika sudah sehat tidak diperlukan lagi. Itulah para profesional (Misalnya:dokter, bankir, atau arsitek)
- Jika kita bergaul, seperti mencari penyakit. Ada penyakit ganas yang memerlukan waktu lama untuk dapat disembuhkan. Ini adalah mereka yang membawa kerugian di dunia atau di akherat. Ada pula penyakit ringan. Ini adalah perumpaan orang yang bicaranya tidak baik. Jika bergaul dengan mereka, kata-katanya selalu menyakitkan.
- Jika kita begaul, seperti minum racun. Apabila bergaul dengan mereka akan membawa kebinasaan total. Itulah para ahlul bid’ah dan maksiat.
4. Banyak memandang
Pandangan adalah panah beracun iblis. Masuknya iblis dan bala tentaranya syaithon lewat jalur pandangan, melebihi kecepatan aliran udara di ruangan hampa. Syaithon menjadikan segala sesuatu yang dipandang oleh manusia, seakan-akan indah. Kemudian ia mengobral janji dan angan-angan lalu ia nyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Antara mata dan hati erat kaitannya. Hal ini sejalan dengan pepatah:”Dari mata jatuh ke hati”. Bila pandangan kotor, maka kotorlah hati.
Obat hati
Untuk menawar racun hati, maka ada lima obat yang digunakan yaitu:
1. Dzikrullah
Dengan berdzikir hati akan menjadi tenang (QS.Ar Ra’du:28). Ibnu Taimiyyah pernah berkata:”Dzikir bagi hati, ibarat air bagi ikan. Apa jadinya ikan bila dikeluarkan dari air?” Ada banyak macam dzikir yang bisa dikerjakan diantaranya: menyebut asmaul husna, kalimat thayyibah, mengingat perintah dan larangan Allah, mengingat anugerah dan kebaikan Allah, serta membaca Al-Qur’an.
2. Istighfar
Kita diminta untuk memohon maghfirah kepada Allah, karena Allah maha pengampun lagi maha penyayang (QS.Albaqarah:199). Perbanyak istighfar dimana saja dan kapan saja. Rasulullah beristighfar 70 kali sehari.
3. Do’a
Berdoa kepada Allah, niscaya akan dikabulkan permohonan kita (QS.Al mu’min: 60). Agar doa bisa dikabulkan Allah, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya: berdoa pada waktu-waktu yang mulia yaitu: ramadhan, hari jumat, pada waktu sujud, dan antara waktu adzan dan iqamah. Mantap dan yakinlah bahwa doa akan dikabulkan. Tidak menuntut dikabulkan segera. Perut diisi dengan makanan yang halal. Pada saat berdoa, dalam keadaan suci dan menghadap ke kiblat. Memulai doa dengan pujian kepada Allah, bershalawat atas nabi, menyebutkan permintaan kita, dan ditutup dengan shalawat dan pujian. Isi doa tidak untuk perbuatan dosa dan memutus silaturahmi.
4. Shalawat
Rasulullah SAW pernah bersabda:”Barangsiapa mendengar namaku disebut, hendaklah ia bershalawat atasku. Barangsiapa bershalawat atasku sekali, Allah akan bershalawat atasnya 10 kali, dihapuskan darinya 10 kesalahan dan diangkat 10 derajat”. Orang yang banyak bershalawat, akan menjadi manusia yang paling dekat dengan rasulullah di hari kiamat. Sebaliknya orang yang tidak pernah bershalawat, tergolong orang yang bakhil.
5. Qiyamul lail
Waktu-waktu yang dianjurkan untuk sholat malam adalah 2/3 malam, ½ malam dan 1/3 malam (QS.Al.Muzammil:20). Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah qiyamul lail. Rasulullah pernah menyatakan bahwa jika ada orang yang tidur sepanjang malam sampai subuh, maka dia adalah orang yang kedua telinganya telah dikencingi syaithon. Agar kita bisa bangun malam, maka caranya adalah dengan tidak berbuat maksiat pada siang hari. Niscaya Allah akan membangunkan kita di malam hari. Sofyan Tsauri pernah terhalang dari qiyamul lail selama 5 bulan karena dosa yang dilakukannya.
Penutup
Apabila hati kita telah terkena 4 racun hati, maka hendaklah dinetralisir dengan menggunakan 5 obat hati. Insya Allah hati akan menjadi sehat, dengan sendirinya rohani kita pun akan menjadi sehat. Amien!
Wallahu a’lamu bis showwaab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI