Mohon tunggu...
Isma Nita
Isma Nita Mohon Tunggu... -

pemburu ilmu,....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hati yang Senantiasa Bercahaya

20 November 2011   01:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:26 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan pernah kah kalian merasakan sedih tanpa alasan yang kita tahu?.  Atau, pernah merasa asing ditengah keramaian dan ditengah keluarga, merasa terancam di tengah banyaknya teman, Merasa bosan di tengah berbagai kemudahan. Kalau Aku pernah.  Bahkan kadang sering, hal itu timbul ketika hati jauh dari Allah.  Semua itu menandakan bahwa kita memang sangat membutuhkan kedekatan dengan Allah swt.  Kita, tidak mungkin bisa tenang tanpa tambatan hati kepada Allah swt.  Karena jiwa akan terus mencari sesuatu yang membuatnya tenang dan nyaman.  Dan ketenangan dan kenyamanan itu sesungguhnya hanya bisa diperoleh dari Allah swt.

Dengarkanlah nasehat Ibnul Qaiyyim rahimahullah dalam kitab Al Fawa-id, “ Bila manusia merasa kaya dengan harta, merasa kayalah engkau dengan adanya Allah swt.  Jika manusia berbahagia dengan dunia, berbahagialah engkau dengan Allah swt.  Jika merasa asik dan intim dengan kekasihnya, jadikanlah keintimanmu dengan Allah swt.  Jika merasa tersanjung dengan kedekatan pada penguasa dan petinggi mereka untuk mendapat penghormatan dan kemuliaan, kenalkanlah dan dekatkanlah dirimu kepada Allah swt agar engkau mendapatkan puncak kehormatan dan ketinggian.” Sungguh sebuah nasehat yang luar biasa.

Kawan..

Kenalilah diri sendiri.  Kenalilah Allah swt.  Sungguh hukuman yang paling berat bagi seorang hamba adalah ketika ia lupa pada keadaan dirinya sendiri, lalu jatuh melakukan tindakan yang tidak pantas dilakukan.  Seperti ucapan seorang Syaikh Al Qur’an terkenal asal mesir, Muhammad Ar Rawi, yang mengatakan, “hukuman paling berat atas seseorang adalah apabila Allah swt menjadikan ia lupa pada dirinya.  Sebab bila seseorang lupa pada dirinya sendiri, maka ia akan terjerumus pada kenistaan,  tapi ia merasa telah melakukan kebaikan”.

Semoga hati kita senantiasa bercahaya.  Sediakan waktu untuk senantiasa membersihkannya dari dosa-dosa.  Ajak dia bicara. Nasehati sesuai kadar kebutuhannya. Self talk. Tidak usah lama-lama sepuluh menit pun sehari tak apa. Cukup. Sesungguhnya kemampuan seseorang yang bisa menasehati dirinya sendiri, akan membuat imunitas hati meningkat. Dari sekian banyak ruang didalam hati.  Ada sebuah ruang yang selalu menyuarakan kebenaran.  Dia adalah ruang nurani.

(*Ku catat kembali dari bukunya Muhammad Nursani..Tarbawi press

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun