Aku merindukannya
Lelaki yang kepalanya punya tanduk api
Lidahnya berduri, suaranya beracun, sorot matanya mengeluarkan peluruÂ
dan garis tangannya yang penuh sial
Aku memikirkannya, tiba-tiba
Dia bisa makan api, nanah dan nasi bersamaan.
Beberapa kali ia menjelma jadi lampu jalan dan rinai hujan
Padaku, Elderberries miliknya selalu dibagi
Lewat tutur, ekspresi, debat, tindak-tanduk danÂ
Aku merindukannya
Lelaki yang meninggalkan bekas luka di tulang belikatku
yang pernah melukis jari di pipi kananku
dan yang memelukku dengan cinta yang berkarat
Aku merindukannya
dengan perasaan paling lega Â
persis narapidana yang bebas dari penjara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H