Dalam rangka menata dan memaksimalkan bonus demografi yang menjadi kunci tercapainya bangsa maju dan berkeadilan sosial, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan kebijakan transformasi pendidikan tinggi melalui Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM). Adapun salah satu programnya adalah Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengasah kemampuan dan talenta mahasiswa, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dalam hal ini Direktorat Jenderal Tata Ruang (DJTR), memberikan respons positif terhadap kegiatan Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka.Â
Direktorat Jenderal Tata Ruang memandang program ini dapat menjadi salah satu terobosan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membantu pencapaian target Rencana Strategis (Renstra) DJTR Tahun 2020- 2024 yaitu tersusunnya 2.000 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Saat ini, baru sebagian kecil kabupaten/kota telah memiliki Peraturan Kepala Daerah (Perkada) RDTR. Backlog produk RDTR tersebut, salah satunya disebabkan oleh kurangnya SDM penata ruang di daerah, begitupun di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
Program magang merdeka dilaksanakan selama kurang lebih lima bulan dari bulan Februari hingga Juli 2022. Mendapatkan kesempatan terjun ke dunia pekerjaan yang relevan dengan minat dan bakat yang saya miliki pada bidang tata ruang adalah sebuah kesempatan yang tentu tidak akan saya sia-siakan. Pengalaman-pengalaman kerja di institusi pemerintahan tersebut saya dapatkan di tempat dimana saya bekerja.Â
Saya ditempatkan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Gianyar Bidang Penataan Ruang yang berlokasi di Jln. Raya Bona, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
Adapun magang merdeka ini dilaksanakan secara hybrid, saya merasakan atmosfer kerja secara langsung di kantor dinas selama 2 bulan. Melalui kegiatan ini saya dapat kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman magang dari kampus dan latar belakang jurusan yang berbeda.Â
Saya beserta rekan mahasiswa lainnya dibimbing oleh mentor yang mana beliau merupakan Kepala Bidang Penataan Ruang DPUPR Gianyar. Beliau merupakan pribadi yang profesional dan kompeten pada bidangnya. Serta tidak dapat dipungkiri bahwa saya dapat menginjakkan kaki di Pulau Bali dan merasakan luar biasanya keindahan alam yang menjadi icon pariwisata di Indonesia.
Pada kegiatan magang yang dilakukan di DPUPR Kabupaten Gianyar ini, lingkup kegiatan magang yang dilaksanakan yaitu  mengerjakan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang kabupaten/kota Wilayah Perencanaan Tampaksiring dan Blahbatuh, Penyusunan Kajian Kebijakan (Background Paper) Rancangan Peraturan Kepala Daerah Wilayah Perencanaan Tampaksiring dan Blahbatuh, dan Melakukan updating data berupa perbaikan data LSD (Lahan Sawah Dilindungi) sesuai kondisi eksisting. Data LSD sumber datanya berasal dari LBS (Lahan Baku Sawah) Kementerian ATR Pusat.
Selain dilibatkan dalam pengerjaan RDTR, mahasiswa juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan lainnya baik yang berhubungan dengan pemerintah atau terjun langsung kepada masyarakat.Â
Salah satunya adalah kegiatan Forum Discussion Forum (FGD). Pada kegiatan FGD 1 bertemakan "Penentuan Delineasi dan Penjaringan Isu Strategis" yang berfokus pada penyusunan materi teknis dan ranperkada RDTR arahan prioritas nasional di Kawasan Wisata ULAPAN Gianyar. Kawasan wisata ULAPAN terdiri dari Kecamatan Ubud, Tegallalang, dan Payangan.Â
Pada FGD ini membahas terkait bagaimana arah pengembangan tata ruang dalam menyokong pariwisata pada wilayah aglomerasi di tiga kecamatan tersebut. Selain itu, saya juga dilibatkan dalam Bimbingan Teknis/Sosialisasi yang dilakukan antara pemerintah dalam hal ini diinisiasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dengan para pelaku usaha di Kabupaten Gianyar. Bimbingan teknis ini mengangkat tema "Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Bagi Pelaku Usaha di Kabupaten Gianyar".
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan melalui magang bersertifikat ini. Saya belajar secara langsung terkait pekerjaan yang berhubungan dengan penataan ruang, pemetaan, dan penyusunan kebijakan. Namun yang lebih penting dari substansi tersebut adalah pelajaran tentang etos kerja yang baik, kedisiplinan, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, masyarakat, rekan kerja, dan budaya yang baru.Â
Oleh karena itu, dengan adanya kontribusi saya dalam kegiatan magang bersertifikat ini, diharapkan dapat menyumbangkan keterlibatan dalam menyukseskan target instansi Direktorat Jenderal Tata Ruang dengan tersusunnya 2000 RDTR.Â
Disisi lain juga untuk membantu DPUPR Kabupaten Gianyar dalam menyusun rencana tata ruang yang dapat mengangkat potensi daerah khususnya pada bidang pariwisata.Â
Bagi saya pribadi, harapannya melalui pengalaman pada magang bersertifikat ini dapat menjadi satu batu loncatan untuk memperbaiki etos kerja dan meningkatkan skill yang diperlukan di era modern yakni critical and problem solving, communication, collaboration dan creativity and innovation.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H