Penelitian ini dilakukan oleh beberapa dokter ahli kejiwaan (Sp.KJ) di Amerika bagian utara, maaf kota tepatnya saya agak lupa. Ini dilakukan untuk menilai tingkat kejiwaan serta emosional tiap pribadi. Apakah seseorang berpotensi untuk membunuh atau melakukan tindak kriminal yang akan membahayakan jiwa orang lain. Bisa dibuktikan dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Biasanya, orang-orang Psikopat, mereka cenderung melakukan hal-hal yang tak terduga dan tentu saja mengancam bahkan menghilangkan nyawa orang lain. Silahkan dicoba utuk menjawab pertanyaan skenario di bawah ini. Tibet (23) dan Sara (17), dua perempuan kakak beradik. Sore itu, mereka tengah menghadiri pemakaman ibunya yang dihadiri oleh puluhan bahkan ratusan pelayat termasuk orang yg tidak mereka kenali. Pada waktu itu, Tibet(kakak) melihat seorang pria tampan yang tidak dia kenali ikut datang diacara pemakaman ibunya. Pria tersebut sepertnya adalah lekaki idaman banyak wanita karena memiliki wajah yang begitu memikat, dan seketika Tibet jatuh cinta pada pria tersebut. 3 hari kemudian...Dikabarkan terjadi pembunuhan, Sara(adik) tewas terbunuh di rumah kediaman mereka dan herannya yang menjadi tersangka/pelaku dari pembunuhan tersebut adalah Tibet, kakak kandung Sara sendiri. Ket : Tibet di diagnosis memiliki gangguan kejiwaan (seorang psikopat) Pertanyaannya : Apa motif pembunuhan yang dilakukan Tibet kepada Sara yang notabene adalah adik kandungnya ??? Kepada para kompasioner silahkan menanggapi kasus di atas dengan menulis tanggapan/komentar anda masing-masing. Jawabannya akan saya posting pada tulisan selanjutnya, semoga jawaban kalian tidak sama dengan alur pikiran si "Tibet" yah ! Bila jawaban anda sama persis, bisa saja anda berpotensi seperti di atas dan memilik gangguan kejiwaan, dan saya sarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis Kejiwaan. Ini terbukti ! [caption id="attachment_283599" align="aligncenter" width="300" caption="i'm not psychopath :)"][/caption]
Selamat berpikir ! :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H