Mohon tunggu...
Isma Nuryani
Isma Nuryani Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah dasar di wilayah kabupaten Cilacap

Seorang guru sekaligus Ibu dari dua anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi: Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan

17 April 2023   23:01 Diperbarui: 17 April 2023   23:05 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui modul 3.1 tentang pengambilan keputusan saya pribadi belajar banyak hal baru. Secara gareis besar ada dua masalah yaitu dilema etika dan bujukan moral. Dimana, dikatakan dilema etika jika keduanya sama-sama benar. Dikatakan bujukan moral jika satu benar dan satu salah. Untuk menentukan keputusan terkait dilema etika itu tidak mudah karena keduanya sama-sama mengandung nilai kebenaran. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan harus memperhatikan empat paradigma yaitu individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, jangka pendek lawan jangka panjang. Selain itu dalam pengambilan keputusan juga harus berdasarkan tiga prinsip yaitu melakukan demi kebaikan orang banyak atau berpikir berbasis hasil akhir, menjunjung tinggi nilai-nilai pada prinsip dalam diri atau berpikir berbasis peraturan dan yang ketiga melakukan apa yang kita harapkan orang lain lakukan pada diri kita atau berpikir berbasis pada rasa peduli. Setelah memperhatikan empat paradigma dan berdasarkan 3 prinsip maka selanjutnya kita mengambil keputusan dengan sembilan langkah pengujian dalam mengambil keputusan. Sembilan langkah tersebut yaitu mengidentifikasi nilai yang bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta, menguji benar atau salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji panutan), pengujian menggunakan empat paradigma,melakukan prinsip resolusi, investigasi trilema, buat keputusan, lihat keputusan dan refleksi. Jika kita melaksanakan empat paradigma, tiga prinsip serta sembilan langkah pengambilan keputusan, besar kemungkinan keputusan yang kita ambil sangat tepat, apa lagi jika keputusan kita mengandung nilai - nilai kebajikan, berpihak pada murid serta bertanggung jawab.

Sejauh ini saya pernah mengalami kasus dilema etika. Sebagai salah satu contoh ketika saya mengajar dikelas empat waktu itu ada beberapa anak yang belum mampu menuntaskan kompetensinya. Kemudian saya pun melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru yang lain, keputusan yang diambil adalah tidak menaikan anak tersebut. Akan tetapi bekali-kali wali murid datang memohon untuk anaknya dinaikan. Pada saat itu saya sempat bingung, akhirnya saya komunikasi dengan anak yang bersangkutan. Saya ingin mengetahui perasaan dia sebenaranya ketika naik bagaimana dan ketika tidak naik bagaimana? Anak tersebut memilih tidak naik kelas, walaupun orang tuanya minta naik kelas. Saya pun memantapkan diri untuk tidak menaikan anak tersebut dengan keyakinan anak tersebut akan berubah lebih baik lagi untuk tahun depan. Dan ternyata benar, anak tersebut berubah hampir 180 derajat dari tahun sebelumnya. Setelah saya tanya alasannya kenapa? anak tersebut menjawab "saya senang dengan teman-teman yang sekarang". Ini adalah hal yang diluar dugaan. Saat itu saya belum mengenal empat paradigma, tiga prinsip dan sembilan langkah pengambilan keputusan. Akan tetapi dari tahapan yang saya lakukan secara tidak langsung saya telah menerapkan hal tersebut.

Dampak yang saya rasakan setelah mempelajari konsep ini adalah dalam pengambilan keputusan kita harus berfikir secara jernih. Kita identifikasi terlebih dahulu masalah yang ada, apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral. Kemudian kita lanjutkan jika masalah tersebut merupakan dilema etika dengan menggunakan sembilan langkah pengambilan keputusan. Tentu pengambilan keputusan ini harus memperhatikan paradigma dan berdasarkan prinsip dilema etika. Saya semakin yakin saat menambil keputusan, selama keputusan yang saya buat mengandung nilai kebajikan, berpihak pada murid dan dapat bertanggung jawab.

Materi ini sangat penting bagi diri saya pribadi dan bagi saya sebagai pemimpin pembelajaran. Karena materi ini sangat membantu saya dalam mengatasi dilema etika. Pemimpin yang baik yaitu ketika mampu membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Akan tetapi keputusan tersebut harus berdasarkan prinsip dilema etika, mengandung nilai kebajikan, berpihak pada murid serta tidak lupa melaksanakan sembilan langkah dalam mengambil keputusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun