Setelah saya mengikuti pelatihan calon guru penggerak angkatan 7, saya memahami bahwa murid memiliki kebutuhan yang berbeda. Dari keragaman kebutuhan murid ini, guru dituntut untuk melayani murid agar mereka merasa bahagia. Dengan strategi pembelajaran deferensiasi, guru dapat dengan mudah melayani murid sesuai dengan kebutuhan masing-masing.Â
Ada banyak strategi pembelajaran deferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaiakan proses pembelajaran dikelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid (Tomlinson,1999:14). Â Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah mengajar dengan 20 cara kepada 20 murid. Bukan pula memberikan soal lebih banyak kepada murid yang lebih cepat selesai mengerjakan dibanding murid yang lain.Â
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. Ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi sendiri yaitu :
1. Tujuan pembelajaran yang jelas
2. Guru menanggapi kebutuhan belajar muridnya
3. Guru menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
4. Manajemen kelas yang efektif
5. Penilaian yang berkelanjutan
Sedangkan kebutuhan belajar murid sendiri terdiri dari :
- Kesiapan belajar murid adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep atau ketrampilan baru.
- Minat murid merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepadasituasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan tersendiri.
- Profil belajar murid mengacu pada cara-cara bagaimana murid sebagai individu paling baik belajar.
Ada tiga strategi pembelajaran deferensiasi yaitu :
1. Deferensiasi konten
2. Deferensiasi proses
3. Deferensiasi produk
Deferensiasi Konten
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan kesiapan, minat dan profil murid. Kita dapat memetakan kesiapan murid dengan menggunakan tombol equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson. Materi atau bahan ajar yang disiapkan dapat dilihat dari :
- Bahan ajar mendasar atau bersifat transformatif
- Bahan ajar konkret atau abstrak
- Bahan ajar ajar sederhana atau komplek
Deferensiasin konten juga bisa dilihat dari minat murid, contohnya pada saat mempelajari teks narasi. Materi bisa diberikan berdasarkan kesuakaan murid.
Deferensi konten juga bisa diberikan berdasarkan profil belajar murid. Apakah gaya belajar murid beruba visual, audiotori atau kinestetik.
Deferensiasi Proses
Proses mengacu bagaimana murid dapat memahami atau memaknai apa informasi atau materi yang dipelajari. Proses yang seperti apa yang perlu disiapkan agar kebutuhan murid terpenuhi. Apakah proses mereka mandiri atau kelompok, bantuan yang diberikan. Semua itu harus dipertimbangkan sebagai skenario pembelajaran.
Deferensiasi proses dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan misalnya kegiatan yang berjenjang, menyediakan pertanyaan pemandu disudut minat murid, membuat agenda individual untuk murid, memvariasikan lama waktu dalam menyelesaikan tugas.
Deferensiasi Produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang diberikan murid kepada kita. Produk bisa berupa karangan, tulisan,hasil teks, presentasi, pidato, rekaman atau diagram dan sebagainya. Produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pemberian deferensiasi produk meliputi memberikan tantangan dan memberikan murid pilihan. Penting bagi murid mengetahui indikator dari produk tersebut. Sehingga guru harus menyampaikan apa yang menjadi indikator produk pada murid.
Dalam pembelajaran berdeferensiasi lingkungan belajar sangat berpengaruh pada kesuksesan pembelajaran berdeferensiasi. Pembelajaran berdeferensiasi harus dibangun atas learning comunity atau komunitas belajar yang semua anggotanya adalah pemelajar. Karakteristrik dari komunitas belajar yang disebutkan oleh Carrel and Tomlinson yaitu
- Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik.
- Setiap orang dalam kelas tersebut saling menghargai
- Murid akan merasa aman
- Ada harapan bagi pertumbuhan
- Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
- Ada keadilan dalam bentuk nyata
- Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama
Dari keseluruhan guru sangat berperan penting dalam pembentukan atmosfer lingkungan belajar yang positif
Selain memperhatikan kebutuhan belajar individu murid dan lingkungan belajar yang kondusif. Penilaian pembelajaran memiliki peran penting dalam pembelajaran berdeferensiasi. Proses penilaian yang memegang peranan sangat penting ini, diharapkan guru  memiliki pemahaman yang berkembang secara terus menerus tentang kemajuan akademik murid-muridnya agar dapat merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan tersebut. Ada tiga perspektif penilaian yaitu :
- Assesment for learning berfungsi sebagai penilaian formatif.
- Assesment of learning berfungsi sebagai penilaian sumatif
- Assesment as learning Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif
Penilain formatif dalam pembelajaran berdeferensiasi memegang peranan penting. Selain penilaian tertulis, da beberapa strategi dalam penilaian formatif yaitu  tiket keluar, tiket masuk, berbagi 30 detik, nama dalam toples, 3-2-1, refleksi, pojok pemahaman, strategi lima jari dan lain sebagainya.Â
Pembelajaran berdeferensiasi sangat tepat dalam memenuhi kebutuhan murid. Â Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, serta penggunaan penialaian yang sesuai dapat mensukseskan kegiatan pembelajaran berdeferensiasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H