Mohon tunggu...
Isma Nuryani
Isma Nuryani Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah dasar di wilayah kabupaten Cilacap

Seorang guru sekaligus Ibu dari dua anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep 2.1: Pembelajaran Deferensiasi

11 Februari 2023   12:01 Diperbarui: 11 Februari 2023   12:04 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap murid memiliki kebutuhan yang berbeda. Kebutuhan belajar murid sendiri terdiri dari :

  1. Kesiapan belajar murid
  2. Minat murid
  3. Profil belajar murid

Dari keragaman kebutuhan murid ini, guru dituntut untuk melayani murid agar mereka merasa bahagia. Dengan strategi pembelajaran deferensiasi, guru dapat dengan mudah melayani murid sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Ada banyak strategi pembelajaran deferensiasi. Ada tiga strategi deferensiasi yaitu :

A. Deferensiasi Konten

Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan kesiapan, minat dan profil murid. Kita dapat memetakan kesiapan murid dengan menggunakan tombol equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson. Materi atau bahan ajar yang disiapkan dapat dilihat dari :

  • Bahan ajar mendasar atau bersifat transformatif
  • Bahan ajar konkret atau abstrak
  • Bahan ajar ajar sederhana atau komplek

Deferensiasin konten juga bisa dilihat dari minat murid, contohnya pada saat mempelajari teks narasi. Materi bisa diberikan berdasarkan kesuakaan murid.

Deferensi konten juga bisa diberikan berdasarkan profil belajar murid. Apakah gaya belajar murid beruba visual, audiotori atau kinestetik.

B. Deferensiasi Proses

Proses mengacu bagaimana murid dapat memahami atau memaknai apa informasi atau materi yang dipelajari. Proses yang seperti apa yang perlu disiapkan agar kebutuhan murid terpenuhi. Apakah proses mereka mandiri atau kelompok, bantuan yang diberikan. Semua itu harus dipertimbangkan sebagai skenario pembelajaran.

Deferensiasi proses dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan misalnya kegiatan yang berjenjang, menyediakan pertanyaan pemandu disudut minat murid, membuat agenda individual untuk murid, memvariasikan lama waktu dalam menyelesaikan tugas.

C. Deferensiasi Produk

Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang diberikan murid kepada kita. Produk bisa berupa karangan, tulisan,hasil teks, presentasi, pidato, rekaman atau diagram dan sebagainya. Produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pemberian deferensiasi produk meliputi memberikan tantangan dan memberikan murid pilihan. Penting bagi murid mengetahui indikator dari produk tersebut. Sehingga guru harus menyampaikan apa yang menjadi indikator produk pada murid.

Dalam pembelajaran berdeferensiasi lingkungan belajar sangat berpengaruh pada kesuksesan pembelajaran berdeferensiasi. Pembelajaran berdeferensiasi harus dibangun atas learning comunity atau komunitas belajar yang semua anggotanya adalah pemelajar. Karakteristrik dari komunitas belajar yang disebutkan oleh Carrel and Tomlinson yaitu

  • Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik.
  • Setiap orang dalam kelas tersebut saling menghargai
  • Murid akan merasa aman
  • Ada harapan bagi pertumbuhan
  • Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
  • Ada keadilan dalam bentuk nyata
  • Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama.

Dari keseluruhan guru sangat berperan penting dalam pembentukan atmosfer lingkungan belajar yang positif.

Pembelajaran berdeferensiasi proses, penilaian memegang peranan yang sangat penting. Guru diharapkan memiliki pemahaman yang berkembang secara terus menerus tentang kemajuan akademik murid-muridnya agar dapat merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan tersebut.

Di dalam kelas kita dapat memandang penilaian dalam tiga perspektif yaitu :

  • Assesment for learning berfungsi sebagai penilaian formatif.
  • Assesment of learning berfungsi sebagai penilaian sumatif
  • Assesment as learning Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif

Penilain formatif dalam pembelajaran berdeferensiasi memegang peranan penting. Selain penilaian tertulis, da beberapa strategi dalam penilaian formatif yaitu  tiket keluar, tiket masuk, berbagi 30 detik, nama dalam toples, 3-2-1, refleksi, pojok pemahaman, strategi lima jari dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun