Mohon tunggu...
Isma Nuryani
Isma Nuryani Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah dasar di wilayah kabupaten Cilacap

Seorang guru sekaligus Ibu dari dua anak

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sindoro Hotel, Drama Mati Lampu

5 Juni 2022   20:33 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:34 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam kamar hotel aku bercerita. Kali ini aku bercerita tentang lampu. Sekali lagi aku ceritakan kebiasaan kami dirumah. Untuk menyalakan atau mematikan lampu kami harus menekan saklar. Jika lampu tiba-tiba mati, itu artinya ada pemadaman listrik atau anjlog istilah kita, nggak tau kalauborang kota apa menamakannya. Intinya kistrik hanya padam di rumah sendiri saja, yang lain nyala.

Sebenarnya kami minta tuker kamar sama teman laki-laki. Karena kami mendapat kamar di lantai satu, sedangkan kami sudah lelah untuk berjalan naik tangga. Kebetulan kamar kita berada dibangunan lama. Bangunan yang masih menggunakan tangga. Jadi untuk naik ke lantai satu hanya bisa melalui anak tangga.

Teman laki-laki kami sudah masuk kamar dan belum sempat untuk berganti pakaian. kami berdua datang meminta mereka keluar tukar kamar. Untung saja mereka bersedia. Disini lah rasanya toleransi dan pertemanan dihargai. Tidak ada yang aneh dalam kamar. Aku memandangi isi kamar ada saklar lampu, dua kasur, satu meja, satu lemari, tv dan kamar mandi yang telah dulu aku ceritakan kemarin.

Aku masih celingukan, bagaimana cara menggunakan pintu kamar dengan kartu. Ya ampun ini sungguh memalukan bukan? Tapi jujur, ini murni hanya untuk berbagi. Siapa tahu ada yang membaca cerita ini dan belum pernah menemukan hal baru yang seperti kami alami kemarin.

"Mba, ini tadi bukanya pake kartu ya?" tanyaku ke Mba Pipit yang sedeng duduk melepas kaos kaki.

"iyah Mba" jawabnya singkat dan menghampiriku yang berdiri dekat kartu yang sebuah tempat yang sepertinya untuk menyimpan kartu.

"ntar Mba, aku penasaran cara nguncinya gimana ya?" aku membuka pintu dan melihat-lihat engkel pintu, Mba Pipit masih disampingku. Sepertinya dia pun merasakan hal yang sama. Dan aku sama sekali tidak menemukan pengunci pintu.

"lah ini sih gimana ya Mba nguncinya?" tanyaku semakin penasaran.

"nggak tau koh Mba..." jawab Mba Pipit yang sama melihat-lihat bagian pintu. Aku pun mengambil kartu berniat untuk bereksperimen agar tidak keliatan katro saat keluar dari hotel. Baru saja akan keluar kamar, tiba- tiba lampu mati.

"Mba... Kok mati lampunya"teriak Mba Pipit yang takut gelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun