Mohon tunggu...
ismail sayuti
ismail sayuti Mohon Tunggu... Lainnya - Hutan leuser

Pencinta alam dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tolak Bala Masyarakat Adat, Melalui Doa dan Syukuran Part 3

14 Desember 2022   15:58 Diperbarui: 14 Desember 2022   17:20 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tawar kampung

Setelah mengikti semua rangkaian acara tolak bala masyarakat Kampung Pining, Kecamatan Pining, Gayo Lues mengakhiri acara denganTradisi Tawar Kampung yang dilaksanakan kampung setempat pada Senin 12/12. Pada acara tawar kampung tersebut semua perangkat desa sebut saja pengulu, Imam kampung, Urangtue (BPK), Kadus, Camat, Danramil, Kapolsek dan Imam Mukim. Duduk berbaris mengenakan baju adat dan ( bulang pengkah) didampingi permaisuri masing masing dibelakangnya kemudian dilakukan tepung tawar (peusejuk) kepada semua perangkat desa tersebut.Dan setelah itu, giliran semua hadirin ikut ditepung tawari (Peusejuk). 

Sebelum diarak kerbau tersebut ada penyerahan pedang dan bendera kepada pemimpin rombongan baru diikuti hadirin  melantunkan salawat badar. Dan setelah itu kembali ketempat awal sebelum dilakukan eksekusi pemotongan yang terletak ditengah tengah kampung.

Mengarak kerbau keliling kampung, dok. pribadi
Mengarak kerbau keliling kampung, dok. pribadi

Pengulu Kampung Pining, Abdul Wahab. Tradisi tolak bala dan tawar kampung dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dan ini merupakan yang ke 25 kalinya sebut. 

Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang telah diwariskan dan masih dijaga kearifan lokalnya. Sebagaimana ini merupakan tradisi, kita dari awal mengadakan musyawarah bersama masyarakat terkait kegiatan ini, dan Alhamdulillah hasil musyarawah tersebut masyarakat menyepati sehingga acara dapat terlaksana hari sebutnya.

Dan pada acara Tawar kampung untuk kerbau putih ( koro jeget ) merupakan hasil dari sumbangan masyarakar yang kita pungut 30 ribu per KKnya, kemudian daging kerbau tersebut selain untuk kenduri bersama juga dibagikan kepada masyarakat. 

Lebih lanjut, Abdul wahab mengatakan tujuan acara tawar kampung ini sebagai upaya antisipasi dan iktiar menolak bala (tolak bala) yang bisa kapan saja mengancam setiap lini kehidupan baik dari kehidupan sosial masyarakat, maupun terkait hasil pertanian masyarakat sebutnya. Sembari mengucapkan terimakasih kepada masyarakat atas partisifasinya sehingga acara ini berjalan dengan lancar dan sukses semoga cita cita dan doa kita dapat dikabulkan oleh Allah Swt harapnya. 

20221212-102358-63998e4f08a8b5496127fd32.jpg
20221212-102358-63998e4f08a8b5496127fd32.jpg

Ribuan masyarakat mengikuti acara tawar kampung meskipun di bawah hujan gerimis, dokpri

Sementara Imam Pining, Tgk Sainul mengatakan acara ini merupakan warisan dari leluhur dalam rangkaian acara tolak bala tersebut sudah berlansung 3 tempat berbeda dalam sebulan terakhir sebutnya diantaranya kenduri sekaligus ziarah di makam datok Pining, (orang yang pertama membuka negeri ini), muyang burlintang, pinggiran sungai pining dan wirid yasin dan zikir maulid serta yang terakhir acara puncaknya yakni tawar kampung sebutnya. 

Acara ini bertujuan menolak bala (nero sejuk kati tawar dan jarak bele gaib seteru). Tolak bala dalam artian yang sangat luas baik itu terhindar dari penyakit, tetap rukun dan damai serta hasil pertanian masyarakat terhindar dari hama supaya rejeki yang ada bisa digunakan untuk beribadah. Semoga dengan acara ini keinginan masyarakat tercapai serta doa yang dipanjatkan bisa dikabulkan oleh Allah, Nabi Muhammad SAW dan orang orang yang keramat di pining yang telah mendahulu kita serta penduduk Kampung Pining, Kecamatan pining, Gayo lues dan Aceh pada umumnya terhindar dari marabahaya. 

Dokpri
Dokpri

Di samping itu, Tokoh masyarakat Pining sekaligus pemangku adat Makmur, mengatakan acara ini selain merajut acara silaturahmi masyarakat dengan pemimpin dan pemimpin bersama masyarakat karna melibatkan semua elemen masyakat baik itu yang muda dan yang tua. Sedangkan terkait ia menyinggung tawar kampung harus kerbau putih karna (item kin pemutih dan keroh kin penjernih ). 

Tawar kampung merupakan suatu kegiatan yang di laksanakan masyarakat adat sebagai penawar ( obat penyejuk) kampung beserta semua isi didalamnya, raja, sudere, pegawe dan dan orangtue dipeusejuk. Agar hidup rukun, damai dan tentram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun