Kenduri ini biasa di lakukan setelah umur padi menginjak 1,5 bulan atau paska membersihkan rumput. Dengan melibatkan seluruh petani sawah dan membawa daun daunan sebagai peusejuk kemudian di tarok di pematang sawah masing mading petani setelah ritua kenduri.
5 mulud beret ( maulid burung pipit).
Kenduri ini di lakukan setelah padi mulai berisi dan bernas padinya, ritual ini di laksanakan zukir maulid nabi dandi akhiri acara kenduri, supaya hama burung pipit tidak ganas dan merugikan produksi hasil padi para petani.
6. Kenduri Panen
Kenduri ini biasanya dilakukan oleh masing masing individu sebagai bentuk syukur atas hasil padinya tahun ini dan menggunakan padi yang yang baru sebagai bahan untuk di kendurikan.
Itulah rangkaian ritual bertani secara tradisional oleh masyarakat suku gayo. Ritual itu tetap di lakukan setiap akan melakukan bercocok tanam.
Sejatinya, rangkaian ritual tersebut sebagai ujud syukur atas limpahan rejeki yang diberikan oleh sang Khalik, melalui bulir padi dan sebagai makanan pokok masyarakat supaya ada keberkahan di dalamnya.
Sebelumnya para petani melakukan penanaman 2 kali dalam setahun yakni bibit pariates lokal. Namun dengan kehadiran bibit unggul bantuan pemerintah dan umur padi semakin singkat dan para petani melakukan penanaman 3 kali dalam setahun. Meskipun sebagian masyarakat bercocok tanam bukan merupakan  penghasilan utama  simpan namun penghasilan dari sumber yang lain seperti petani kebun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H