LESTEN, Salah satu desa yang ada di Pedalamaan Kecamatan Pining Kabupaten Gayo lues. Daerah ini hanya berjarak sekitar 18 Km dari Pusat ibu kota Kecamataan  Pining.
Terdapat 95 Kepala Keluarga  (KK) di Desa tersebut, dan sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan hasil alam non kayu baik itu ikan jurung maupun berburu rusa.
Di bidang pendidikan terdapat 2 Sekolah di Pedalaman tersebut dan salah satu Desa yang masih berstatus tertinggal di Gayo lues. Alasannya sederhananya, hanya orang orang memiliki tujuan yang berkunjung ke Lesten baik itu mencari ikan jurung, berkunjung dengan ikatan kerja dan silaturahmi karna jalan eks TRD yang menghubungkan Kalul Aceh Tamiang sepanjang 65 Km belum bisa di lalui.
Berawang pelu.
Tak seperti Desa Tongra yang  di Kecamatan Terangun. Desa ini, kini banyak di lalui orang sejak jalan tersebut ada peningkatan dan pembangunan Multi Yers Contrac (MYC) yang menghubungkan Gayo lues ke Aceh Barat Daya. Otomatis banyak pengguna jalan yang singgah di tempat tersebut.
Berbeda dengan Desa Lesten, statusnya kini masih kampung terakhir di pedalamaan Pining. Kendati demikian, bukan menjadi alasan kampung Lesten sepi di kunjungi orang, karna memiliki daya tarik tersendiri, salah satunya ikan jurung yang terdapat di perairan tersebut. Dan di balik itu ada Ekowisata alam yang terdapat di daerah tersebut salah satunya Air terjun yang terletak di Resam kol yang berjarak sekitar 6 Km dari Desa setempat.
Sungai lesten yang bermuara ke selat malaka. Dok Pribadi.
Belum lama ini, disela sela kunjungan kerja Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo lues dan rombongan,  mengunjungi tempat wisata air terjun lung resam kol. Untuk menempuh lokasi harus berjalan kaki sejauh 6 Km dengan menelesuri sungai sekitar 20 Menit. Namun, dalam  perjalanan pemandangan alam yang indah dan masih perawan dan asri serta rasa lelah seakan terjawab dengan panaroma alam yang indah dan wahana air terjun tersebut.