Mohon tunggu...
Ismail Marjuki
Ismail Marjuki Mohon Tunggu... Jurnalis - Editor
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bola

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Mayat Bayi Ditemukan di Dalam Kulkas, Kapolsek Ciledug: Soal Kronologis Masih Dilakukan Pendalaman

6 Juli 2023   02:36 Diperbarui: 6 Juli 2023   03:02 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tangerang | , Polisi menjelaskan kronologi bayi yang ditaruh kulkas oleh ayahnya di Ciledug, Kota Tangerang.

Pria berinisial (S) itu rupanya warga Jalan Tanah Seratus, Ciledug, Kota Tangerang.

Kapolsek Ciledug, AKP Dorisha Suryo mengatakan awalnya AA melahirkan pada Minggu (2/7/202).

"S (40) membawa (AA) (33) ke rumah sakit pada hari Minggu sore. Kemudian (AA) melahirkan bayi pada hari Senin, 3 Juli 2023 pukul 07.00 pagi dalam kondisi bayi sudah meninggal," katanya kepada awak media, saat dijumpai media, Rabu 5/7/2023.

Akhirnya S kini diperiksa polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

"Suaminya (S) dibawa ke Polsek untuk BAP. Sekarang masih juga," lanjutnya.

Pihak kepolisian pun masih terus menggali kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi seperti ketua RT setempat, kelurahan wilayah tersebut dan tentunya kedua orang tua korban.

Namun sejauh ini, pihak kepolisian belum bisa menetapkan tersangka atau menaikan kasus ke penyidikan lantaran tengah di proses oleh pihak polisi. Berikut selengkapnya.

Pengakuan Ayah simpan jasad bayi dalam kulkas, berawal dari rumah sakit, (AA) dirawat di rumah sakit dan suaminya (S) membawa jasad bayi itu pulang.

"AA dirawat di ICU, sedangkan (S) pulang ke rumah membawa jenazah bayi untuk dimakamkan," sebutnya.

"Setelah S sampai di rumah membawa jenazah bayi sekitar pukul 6 sore, (S) membacakan yasin dan kemudian memasukan jenazah bayi ke dalam freezer," tambahnya.

Dijelaskannya, (S) menaruh jasad anaknya di dalam kulkas lantaran awalnya dia melihat saat di rumah sakit bayi tersebut ditaruh di freezer.

"Alasan (S) memasukan jenazah ke dalam freezer karena melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS. jenazah dimasukan ke dalam freezer dari jam delapan malam," jelasnya.

"Pada hari Selasa empat Juli, (S) mengurus surat kematian di kelurahan. setelah selesai mengurus surat kematian, (S) mengeluarkan jenazah bayi dari freezer untuk dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul sebelas siang," lanjutnya.

Marwan Camat Ciledug, mengatakan (S) adalah Warga Bogor, dia baru tinggal di kontrakannya sekitar tiga bulan.

Dijelaskannya, kejadian berawal saat RT melapor terkait kasus tersebut.

"Awalnya RT yang bilang, karena dia pendatang, ijin tinggal tidak lapor, karena kepanikan akhirnya lapor ke RT karena dia baru tiga bulanan disini, KTP nya Bogor," ucapnya.

Kemudian, pihaknya juga membantu pengurusan kependudukan (S) dan BPJS.

"Kita dampingi akhirnya ke Dukcapil, ke pemakamannya dan rumah sakit. merubah KTP untuk mengurus BPJS," ujarnya.

Ayah tersebut mengaku tidak punya biaya, ada Informasi seorang ayah menyimpan jasad bayinya di dalam freezer, pihak kepolisian pun memeriksa kedua orang tua bayi.

Setelah melakukan pemeriksaan lebih dalam, sang ayah mengakui perbuatannya yang menyimpan sang bayi di dalam freezer dengan alasan tak punya biaya pemakaman dan tengah mengurus surat kematian.

Sementara itu, sang ibu atau istrinya tersebut masih dalam kondisi mendapatkan perawatan di rumah sakit.

(Ismail Marjuki).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun