Perbedaan Antara Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam
Saat ini pilkada serentak 2024 sedang memasuki tahapan kampanye. Namun hal yang paling sering ditemui dalam tahapan ini adalah adanya ragam kampanye oleh masing-masing pasangan calon maupun tim pendukung masing-masing pasangan calon. Kampanye negatif dan kampanye hitam juga ikut mewarnai tahapan pilkada kali ini.
Nah, sobat yang budiman sudah pernah mendengar istilah kampanye negatif dan kampanye hitam kan? Tentu sudah pernah mendengar namun terkadang masih banyak yang salah mengartikan kedua istilah tersebut bahkan masih ada yang menganggap bahwa kampanye negatif sama dengan kampanye hitam. Oleh karena itu pada artikel ini kami coba memberikan penjelasan sekaligus sebagai perbedaan antara kampanye negatif dan kampanye hitam.
Kampanye negatif dan kampanye hitam adalah dua strategi yang berbeda dalam konteks komunikasi politik.
Kampanye Negatif: Kampanye ini berfokus pada menyampaikan kelemahan, kekurangan, atau kegagalan lawan secara objektif dan berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap lawan dengan mengungkapkan sisi negatif yang memang benar adanya, misalnya mencatat kinerja buruk seorang kandidat dalam jabatan sebelumnya. Meskipun sering dianggap tidak etis, kampanye ini sah selama informasinya berdasarkan fakta. Contoh kampanye negatif adalah dengan mempublikasikan data kemiskinan di masa kepemimpinan lawan atau kebijakan-kebijakan lawan yang merugikan selama memimpin.
Kampanye Hitam (Black Campaign): Kampanye hitam mengacu pada penyebaran informasi yang bersifat fitnah, bohong, atau tidak dapat dipertanggungjawabkan secara fakta. Biasanya digunakan untuk merusak reputasi lawan dengan informasi palsu atau menyesatkan. Kampanye ini ilegal dan tidak etis karena memanfaatkan kebohongan atau manipulasi untuk mencapai tujuan. Kampanye hitam dapat berakibat hukum bagi pelakunya. Contoh kampanye hitam adalah dengan menyerang pribadi atau privasi lawan, menghina dan membully lawan.
Jadi, perbedaan utamanya terletak pada keabsahan dan kebenaran informasi yang disampaikan. Kampanye negatif tetap berpegang pada fakta, sedangkan kampanye hitam melibatkan penyebaran kebohongan atau fitnah, menyerang pribadi atau privasi lawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H