Mohon tunggu...
ismail al anshori
ismail al anshori Mohon Tunggu... -

hanya seorang manusia yang masih belajar memaknai hidup,,

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bias & Media Framing: Benarkah Pak Tedjo Bilang "Rakyat Ngga Jelas"?

28 Januari 2015   04:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:15 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simpulan:
Menurut hemat saya, Pak Tedjo ingin agar KPK tidak mengajak kerumunan ke dalam konflik ini. Pak Tedjo ingin menyelesaikan masalah ini dalam koridor konstitusi, bukan karena tekanan opini publik. Menurut Pak Tedjo, penyelesaian yang jernih (jelas) itu adalah jika didudukkan dalam koridor konstitusi. Sementara itu, dia melihat bahwa kedudukan opini publik dalam masalah ini tidak memiliki posisi legal yang jelas. Dalam kata lain, putusan benar atau salah adalah karena didasarkan pada konstitusi, bukan oleh penghakiman kerumunan.

Simpulan lain. Di tengah kerumunan yang sedang sensitif, bias penafsiran kalimat akan diarahkan kepada situasi mental yang sedang dialami oleh kerumunan tersebut. Kerumunan sedang kecewa dengan pemerintah & partai. Oleh karena itu, kerumunan tersebut memiliki bias penafsiran mengarah ke poin 1a, yaitu Pak Tedjo bilang bahwa rakyat yang mendukung KPK itu memiliki sifat tidak jelas.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun