Simpulan:
Menurut hemat saya, Pak Tedjo ingin agar KPK tidak mengajak kerumunan ke dalam konflik ini. Pak Tedjo ingin menyelesaikan masalah ini dalam koridor konstitusi, bukan karena tekanan opini publik. Menurut Pak Tedjo, penyelesaian yang jernih (jelas) itu adalah jika didudukkan dalam koridor konstitusi. Sementara itu, dia melihat bahwa kedudukan opini publik dalam masalah ini tidak memiliki posisi legal yang jelas. Dalam kata lain, putusan benar atau salah adalah karena didasarkan pada konstitusi, bukan oleh penghakiman kerumunan.
Simpulan lain. Di tengah kerumunan yang sedang sensitif, bias penafsiran kalimat akan diarahkan kepada situasi mental yang sedang dialami oleh kerumunan tersebut. Kerumunan sedang kecewa dengan pemerintah & partai. Oleh karena itu, kerumunan tersebut memiliki bias penafsiran mengarah ke poin 1a, yaitu Pak Tedjo bilang bahwa rakyat yang mendukung KPK itu memiliki sifat tidak jelas.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H