Mohon tunggu...
Ismah Andini
Ismah Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - 1004

Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Merosotnya Pertelevisian Indonesia

13 September 2021   18:39 Diperbarui: 13 September 2021   18:54 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebenarnya semakin kesini kondisi perfilman Indonesia banyak peningkatan. Mereka mulai berani menampilkan series web dengan jumlah episode tak lebih dari 20 episode seperti Pretty Little Liars yang di adaptasi dari series Amerika berjumlah 10 episode, Imperfect the series yang sempat membuat heboh karena aksi -- aksi komedi di dalamnya yang di bungkus dengan rapi hanya dalam 12 episode. 

Ada juga web series yang sempat di gandrungi oleh para remaja yaitu Kisah untuk Geri yang hanya di tampilkan dalam 9 episode.

Dulu seringkali kita temukan talkshow berkualitas dengan tamu-tamu berbobot. Banyak ragam acara tentang cerdas cermat antar anak sd, smp sampai sma yang mampu memberikan edikukasi lewat kuis yang di tanyakan lewat tingkah laku konyol para peserta. 

Ada juga  Selain itu ragam musik di acara pertelevisin yang juga dipersempit.

Jerome Polin dalam story Instagramnya sempat menyinggung perbedaan tayangan di jepang dengan yang ada di Indonesia yang sangat berbeda.

"Acara TV di Jepang banyak sekali yang quiz, battle pengetahuan umum gitu lah. Mantap sekali sih." Tulisnya di Instagram Story.

Mungkin akan sulit bagi pertelevisian Indonesia untuk setara dengan pertelevisian luar negeri dalam waktu dekat ini namun bukan berati itu tidak mungkin. Memang banyak hal yang harus di perbaiki dalam pertelevisian Indonesia. 

Hal itu bisa di mulai oleh stasiun televisi dengan lebih banyak menayangkan hal yang mengedukasi seperti yang di sebutkan Jerome tentang TV jepang namun dikemas secara menarik tanpa melupakan ciri khas Indonesia yang juga nantinya kita sebagai penonton harus ikut mendukung hal tersebut.

Berhenti memberi panggung pada sesuatu yang hanya bermodal sensasi karena banyak orang orang hebat namun kalah dengan mereka yang hanya suka membuat sensasi.

 

Penulis : Ismah Nur Andini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun