Mohon tunggu...
ismabes
ismabes Mohon Tunggu... Dosen - Foto Santai

Bekerja di Politeknik Perikanan Negeri Tual - Maluku

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pengabdian Masyarakat Dosen Polikant, Berdayakan Usaha Mikro Ikan Asap dengan Memanfaatkan Hibah BRIN

30 Oktober 2021   14:07 Diperbarui: 31 Oktober 2021   05:53 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produksi ikan asap (ikan asar) di Maluku telah lama dilakukan oleh masyarakat. Kondisi ini sejalan dengan sumberdaya ikan yang ada, dimana berbagai jenis hasil tangkapan ikan pelagis dan demersal cukup melimpah. Usaha pengolahan ikan asap menjadi salah satu primadona bagi peningkatan pendapatan masyarakat nelayan, terutama yang hidup di pesisir pantai.

Ikan asap termasuk salah satu produk perikanan yang memberikan pendapatan harian bagi masyarakat pengolah ikan asap. Hal ini karena tiap hari masyarakat memproduksinya. Ikan yang diolah menjadi ikan asap umumnya dibuat dari jenis-jenis ikan pelagis seperti tongkol (Euthynnus sp.), cakalang (Catsuwonus pelamis), dan ikan momar (Decapterus sp.) yang cukup banyak ditangkap. Cara pengolahan ikan asap oleh masyarakat umumnya dilakukan secara tradisional yang mempunyai banyak kekurangan seperti kurangnya sanitasi dan higienis baik orang yang mengolah maupun alat yang digunakan, bahan-bahan yang digunakan untuk mengasar ikan terbuat dari besi yang mudah berkarat sehingga sangat rentan terjadi kontaminasi silang ke ikan, kemasan yang seadanya menggunakan kertas koran atau plastik.

Melalui hibah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) skema Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat (PTDM) Tahun 2021, tim Dosen yakni Ismael Marasabessy, S.Pi, M.Si, Dani Royani, S.Pi, M.Si, dan Syahibul Kahfi bersama 6 Mahasiswa Politeknik Perikanan Negeri Tual membantu kelompok mitra usaha pengolah dan pemasar ikan asap di Kota Tual provinsi Maluku. Ada 2 kelompok mitra yang dibantu, dan keduanya bergerak dalam usaha yang sama yaitu pengolah ikan asap. Dosen dan mahasiswa yang terlibat berasal dari 2 program studi yaitu program studi Teknologi Hasil Perikanan (THP) dan Agribisnis Perikanan (AGP). Bantuan teknologi yang diberikan disesuikan dengan permasalahan yang ada di mitra, mulai dari hulu sampai hilir meliputi penanganan bahan baku ikan segar, cara pengasapan ikan yang baik, cara penggunaan kemasan yang memenuhi syarat, pembuatan buku kas keuangan dan cara pemasaran online.

Menurut Marasabessy sebagai ketua program PTDM ini, telah dilakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada kedua mitra tersebut berlokasi di Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Kota Tual provinsi Maluku. Dalam kegiatan tersebut mitra diberi bimbingan dan penyuluhan terkait kelemahan usaha pengolahan ikan asap yang selama ini mereka lakukan. Selain itu dilatih juga cara menggunakan lemari pengasapan yang dilengkapi kontrol suhu dan asap sehingga menjadi lebih mudah dan praktis proses pengasapannya. Dilanjutkan dengan pelatihan cara pengemasan ikan asap secara vacum agar daya awet ikan bisa lebih lama. Dalam pelatihan tersebut digunakan 2 jenis kemasan yaitu kemasan primer berupa plastik vacum dan kemasan sekunder berupa dos yang dilengkapi labelling, dengan kapasitas per dos bisa memuat  6 - 8 ekor ikan ukuran maksimal 30 cm.

Memanfaatakan hibah BRIN ini, Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) gandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Perikanan Kota Tual untuk bersama sama membantu berdayakan UMKM lebih khusus usaha mikro ikan asap. Dinas Perindustrian diwakili kepala Dinas (Darnawati Amir, SKM, MM) menjelaskan tata cara pengurusan izin edar dan pemanfaatan SIKIM bagi masyarakat terutama UMKM. Sedangkan kepala Dinas Perikanan (Ir. Salma Laisouw, M.Si) menjelaskan tentang pentingnya pasokan bahan baku ikan segar dalam rangka menunjang kontinutas produksi ikan asar.

Di tempat terpisah, Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) Bapak Jusron Ali Rahajaan berharap dengan hibah BRIN ini Polikant bisa bersinergi dengan stakeholder setempat untuk memberi penguatan kepada UMKM usaha mikro sehingga mereka bisa lebih berdaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun