Sejarah Candi BadutÂ
Candi Badut yang berada di Kota Malang tepatnya di Jl. Raya Candi V No.5D, Karangwidoro, Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, merupakan salah satu candi peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang bercorak Hindhu. Candi Badut dibangun pada tahun 760 M, dan merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur.Â
Candi Badut ini pertama kali ditemukan di Tengah sawah pada tahun 1921 oleh salah satu pegawai Kantor Pamong Praja di Malang yang bernama Maureen Brecher. Saat pertama kali ditemukan candi ini hanya berupa gundukan batu dan reruntuhan yang di atasnya tumbuh pohon-pohon beringin. Dan saat itu keadaan candi dalam keadaan telah rusak. Setelah empat tahun pasca ditemukannya Candi Badut ini, candi kemudian dipugar untuk pertama kalinya. Dan untuk pemugaran selanjutnya dilakukan pada tahun 1990-1991. Lalu pada tahun 1923-1926 Dinas Purbakala melakukan kegiatan pemugaran lagi. Â
Candi yang berusia sekitar 1400 tahun ini berada ditengan pemukiman warga. Candi badut ini diyakini sebagai candi peninggalan Prabu Gajayana yang merupakan penguasa Kerajaan Kanjuruhan. Hal ini dapat diketahui dalam Prasasti Dinoyo tahun 760 M. Pada Prasasti Dinoyo menyebutkan bahwa Raja Gajayana membangun candi ini untuk Agastya yang bermaksud untuk membinasakan penyakit yang menghilangkan kekuatan.
Ciri-Ciri Candi BadutÂ
Bangunan Candi Badut berada di tengah pemukiman warga yang luas tanahnya sekitar 2808 m. Bangunan candi berukuran 11 kali 11 dan dengan tinggi 8 meter. Candi ini menghadap ke barat. Kondisi candi badut saat ini tidak utuh, karena sudah banyak bagian candi yang rusak dan juga beberapa bagian candi telah runtuh. Di kiri pintu candi terdapat arca Mahakala yang merupakan perwujudan Dewa Shiwa dalam rupa yang menyeramkan. Sedangkan di kanan pintu candi  terdapat arca Nandiswara yang merupakan wujud manusia dari Dewa Shiwa.
Lalu di bagian Selatan candi ada relung tempat arca Agastya yang merupakan nama lain dari Dewa Guru, resi murid Shiva dari india yang menyebarkan agama Hindhu ke selatan yang termasuk juga Indonesia, namun arcanya sudah tidak ada. Sedangkan relung di sisi timur merupakan rumah arca Ganesa yang merupakan anak dari Dewa Shiwa, dan arcanya pun sudah tidak ada juga. Lalu disisi utara candi terdapat relung juga, yang merupakan rumah arca Durga Mahisasuramardhini yang merupakan perwujudan jahat istri Dewa Shiwa yakni Parwati dan arcanya masih ada namun sudah rusak.
Pengelolaan Candi Badut