Roket melesat silih berganti diangit-langit Kyiv, desing peluru menderu, nyawa-nyawa tak berdosa kembali kehariban pencipta. Perang telah meluluhlantakan peradaban di tepi Sungai Kalmius.
Kita lupa, ada 500 ribu hingga 2 juta muslim yang menantikan Ramadan yang tenang di negerinya Andry Shevchenko. Dibalik gemuruh dukungan sebagian muslim atas invasi Rusia. Umat Islam di Ukraina kini merasakan getirnya perang.
Walau tidak sebanyak islam di Rusia yang mencapai 15 hingga 20 juta orang, umat Islam di Ukraina yang kurang dari 5% punya posisi penting. Salah satunya tokoh yang diperhitungkan yaitu Rinat Akhmetov. Ia orang terkaya di Ukraina. Forbes pernah memasukan namanya dalam sepuluh orang terkaya di dunia.
Rinat, 55 tahun, berasal dari Volga Tatar, etnis yang masa lalu dikaitkan dengan bangsa Turki dan Mongol. Etnis ini menyebar dari Asia Tengah hingga ke Eropa Timur. Rinat merupakan pemilik SCM Group yang gurita bisnisnya mencakup energi, tambang, keuangan, media hingaa real estate. Kantor pusatnya berada di wilayah Donetsk. Wilayah yang sejak 2018 memproklamirkan pemisahan dirinya dari Ukraina. Dan menjadi salah satu alasan Rusia menyerbu Kyiv.
Klub sepakbola Shakhtar Donetks dimiliki oleh Rinat. Shakhtar merupakan klub terbaik di Ukraina. Prestasi mentereng mereka saat juara UEFA Cup 2009. Salah satu menara Ahat Jami Mosque di kota Donetks dibangun oleh Rinat Akhmetov. Dan diberi nama menara Rinat Akhmetov.
****
Salah satu tokoh penjelajah yang awal memperkenalkan Islam ke negeri-negeri di tepi sungai Volga yaitu Ahmad ibn Fadlan. Kisah perjalanan sang penjelajah dilukiskan dalam banyak kisah dan tulisan. Salah satunya lewat film "The 13th Warrior" yang dibintangi oleh Antonio Banderas.
Ahmad Ibn Fadlan dikirim pada tahun 921 M dari Baghdad ke Volga Bulgar di Laut Hitam dan Kaspia. Salah satu wilayah itu kini masuk menjadi teritori Ukraina. Dikisahkan ibn Fadlan menjumpai suku kanibal dan tertinggal. Walau begitu, Ibn Fadlan menilai secara fisik mereka orang paling cantik yang ia pernah lihat.
****
Selain di Donetks dan Luhanks, Umat Islam banyak di jumpai di semenanjung Krimea. Mereka suku Tatar Krimea. Namun sejak 2014, Krimea dicaplok oleh Rusia. Rusia pun membangun jembatan yang melintasi selat Kerch yang menghungkan Rusia dan Krimea. Ukraina menghukum Krimea dengan memblokade air tawar ke Krimea. Akibatnya Krimea mengalami krisis air bersih. Berton-ton kiriman air dari Rusia yang melewati jembatan Krimea belum mampu mencukupi kebutuhan 2 juta warga Krimea.
Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga kini masih tetap mengakui Krimea bagian dari Ukraina. Persoalan antara Rusia dan Ukraina bukan sekedar isu politik tapi juga ekonomi dan sosial. Keinginan Ukraina berpaling ke NATO jelas membahayakan Rusia. Batas wilayah Nato semakin dekat bahkan hanya berjarak beberapa KM dengan kota Moskow, ibukota Rusia.Â
Dari Ekonomi, Ukraina punya cadangan gas terbesar kedua di Eropa setelah Rusia. Yang lokasinya berada di wilayah Donetks dan Luhanks. Sebelum perang militer, Rusia dan Ukraina sudah memanasi mesin dengan perang hegemoni gas. Gas merupakan kebutuhan vital di Eropa Barat.
Jika Ukraina bisa ditaklukan seperti Georgia tahun 2008 lalu yang dikenal sebagai "5 Days of War atau perang 5 hari" yang membuat Ossetia Selatan dan Abkhazia merdeka maka kejatuhan Moldova tinggal menghitung hari. Seperti Georgia dan Ukraina, di Moldova ada Transnistra yang ingin merdeka.
Sulit menebak langkah Politik Putin, tapi kita berharap perang di Ukraina segera berakhir. Dan umat Islam di Ukraina bisa melewati Ramadan dengan indah.
Jakarta, 030422
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H