Hanya sedikit yang mengenal negara di kawasan Pasifik (Ocenia) kecuali Australia dan Selandia Baru sampai beberapa hari lalu 6 kepala pemerintahan dari Nauru, Kep. Marshall, Vanuatu, Kep.Solomon, Tuvalu dan Tonga mempersoalkan masalah HAM di Papua Barat. Dan dalam sekejap kita menoleh ke sekumpulan negara di kawasan pasifik yang nyaris terlupakan itu. Pernyataan pedas tersebut dibalas dengan cerdas oleh diplomat muda, Nara Marsita Rahmatia.
Secara geografis kawasan Ocenia terbagi dalam tiga wilayah yaitu Malenesia, Polynesia dan Mikronesia. Sebagian besar wilayah Oseania terdiri dari negara-negara kepulauan yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara continental. Negara yang ada di kawasan ini kemudian membentuk organisasi kerjasama yaitu Forum Kepulauan Pasifik (Pasifik Island Forum) merupakan organisasi dengan keanggotaan 16 negara Pasifik, yakni Australia, Cook Islands, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Mikronesia, Nauru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu.
Keberadaan orang Indonesia di kawasan Ocenia (Pasifik) telah ada sejak ratusan tahun yang silam. Pada masa lalu ketika batas teritorial belum jelas, berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain adalah lumrah. Laut kemudian menjadi saksi migrasi orang-orang ras Melayu ke negeri sebelah selatan dan timur nusantara. Sebagian mereka datang ke negeri di ocenia melalui perantara bangsa Eropa yang mengirim mereka sebagai pekerja.
Pelaut Makassar di Tanah Arnhem
Jejak kedatangan orang Indonesia di benua Australia dipelopori oleh pelaut Makassar. Di tanah Arnhem mereka berbaur dengan suku Aborigin, kapal Padewekang menjadi saksi hubungan historis antara dua bangsa ini. Para pelaut (nelayan) ini menetap sementara di Australia, mereka mendirikan rumah, menggali sumur dan menanam pohon asam jawa. Pohon asam jawa merupakan salah satu barang yang selalu ikut dalam pelayaran orang Makassar.
Pada 1942, beribu orang Indonesia melarikan diri dari Jepang dan mendapat perlindungan dan kependudukan di Australia. Kini, diperkirakan ada sekitar 48 ribu orang Indonesia yang menjadi warga Australia (sensus 2011). Selain di daratan Australia, keturunan Indonesia juga mendiami pulau Natal dan pulau Cocos di Samudera Hindia. Berikut beberapa keturunan Indonesia yang cukup populer di Australia seperti Massimo Luongo (Pesepakbola) yang bermain di Queen Park Rangers, Jessica Mauboy (Penyanyi) yang ayahnya berasal dari Pulau Timor, Nadya Hutagalung dll.
Jejak Tempe di New Caledonia
Tidak banyak yang tahu terdapat ribuan orang Jawa yang tinggal di New Caledonia, sebuah negara di belahan Pasifik terletak di sebelah tenggara atau sekitar 1.210 KM ke arah timur Australia. Negara ini terbilang kecil hanya seluas 18.576 kilometer persegi. Terdapat 7000 orang asli Indonesia yang tinggal di New Caledonia. Sejarah keberadaan orang Jawa dimulai dari tahun 1896 ketika 170 pekerja tiba di pertambangan Nikel dan perkebunan yang merupakan gelombang pertama.
Walau hidup ribuan kilometer dari negeri leluhurnya, budaya dan tradisi Jawa tidak lenyap. Tradisi mitoni, nyelapan, matang puluh, dan nyewu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Kerinduan akan negeri leluhur bisa terobati dengan kumpul bersama di Wisma Indonesia di Noumea, ibukota New Caledonia sambal menyantap makanan khas Indonesia, Nasi, tempe dan Singkong. Beberapa keturunan Jawa yang menjadi orang penting di NC seperti: Roesmaeni Sanmohammad yang menjadi anggota parlemen, Corine Voisin yang sekarang menjabat sebagai Walikota La Foa, salah satu wilayah di Provinsi Selatan dan Mohamed Raden Kasim (alm) yang namanya diabadikan sebagai nama taman didaerah Sixeme.
*****
Orang Indonesia juga ditemukan di Fiji dan Selandia Baru. Berbeda dengan keberadaan ras melayu di Australia dan New Caledonia, di dua negara tersebut sebagian besar hadir setelah Indonesia merdeka, didorong oleh faktor ekonomi dan urusan belajar. Di Selandia Baru terdapat 700 orang Indonesia dan di Fiji ada sekitar 500 orang. Jumlah yang besar ditemukan di Papua Nugini, negara yang berbatasan dengan propinsi Papua. Sebagian besar merupakan pengungsi yang melarikan diri ke tanah Melanesia yang berbatasan darat dengan Indonesia, jumlahnya ribuan orang.
Salam
Referensi: www.antaranews.com, Kompas.com, Wikipedia.com
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H