Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jejak Hitam Militer di Negeri Piramida

7 Juli 2013   00:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:54 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_273031" align="aligncenter" width="567" caption="Daftar masa pemerintahan presiden Mesir "]

13731305651915784861
13731305651915784861
[/caption] Seperti Gamal yang digantikan oleh wakilnya Sadat, Anwar Sadat juga digantikan Wakilnya Hosni Mubarak. Presiden Hosni Mubarak tercatat paling lama memerintah Mesir, Mubarak memerintah selama 29 tahun lebih. Mubarak mengundurkan diri setelah mengalami unjuk rasa besar-besaran dan ultimatum dari Militer Mesir. Kejatuhan Mubarak tidak bisa lepas dari andil militer. Paska kemundurannya Militer sekali lagi mengambil alih sementara pemerintahan sampai digelarnya pemilihan presiden demokratis. Pemilihan presiden Mesir yang demokratis akhirnya membawa Mohamed Morsi sebagai suksesor di negeri seribu piramida ini. Morsi adalah presiden sipil pertama sejak Mesir beralih ke Republik. Walau demikian pemerintahan Morsi terhitung paling singkat hanya 1 tahun 3 hari (30 Juni 2012-3 Juli 2013), ketika dewan militer Mesir mengumumkan kudeta pada 3 Juli lal. De javu seperti mengulang sejarah, sekali lagi militer menentukan sejarah di Negeri Piramida. Dan dalam beberapa hari ini dan beberapa hari kedepan tensi politik di negeri para Ulama ini akan semakin panas. Pendukung pro Morsi yang jumlahnya diklaim berjumlah sekitar 30 juta bergerak menuntut militer mengembalikan kekuasaan ke Morsi. Menarik ditunggu skenario berikutnya dari militer Mesir ??? Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun