[caption id="attachment_355291" align="aligncenter" width="605" caption="Reuni dengan teman angkatan 97"][/caption]
Membuat orang lain tersenyum dan gembira merupakan sepotong bahagia terbesar malam itu. 23 Agustus 2014, setelah melewati 13 hari yang mendebarkan akhirnya acara puncak reuni Akbar Alumni Akuntansi Unhas dihelat. Ada sedikit rasa cemas di hati saya, apa alumni yang datang bisa mencapai target kami sekitar 250 sampai 300 alumni.
Rasa cemas perlahan hilang, satu persatu alumni menaiki elevator, makin malam jumlahnya makin semakin banyak. Di meja registrasi para alumni berjejer rapi sambil mengumbar senyum kemana-kemana, tak jarang mereka bertemu kawan lama atau bersua dosen. Riuh para alumni membuat suasana di Wisma Kalla malam itu semakin hidup. Panitia dan tim kerja berusaha membuat suasana reuni semeriah mungkin tanpa meninggalkan esensi dari acara yaitu melepas kangen, bersua dan menyapa karib yang lama tak jumpa atau sekedar melempar senyum.
Flashback
Kurang dari 14 hari sejak digagas, panitia dan tim kerja Reuni Akbar Alumni Akuntansi Unhas bekerja ekstra cepat. Malamnya rapat sampai jelang pergantian hari, paginya tim sudah harus siap mengeksekusi hasil rapat, gaya kerja ala Korea pun mau tak mau harus dilakoni, semua serba cepat dan taktis mengejar waktu. Tak jarang tim harus melabrak standar dan prosedur, entah karena lupa dengan detail-detail kecil atau bisa karena aksi yang terlampu cepat.
Urusan dana adalah urat nadi dari perhelatan ini. Apalagi ini bukan perhelatan kecil, hitung-hitungan awal panitia paling kurang 250 sampai 300 alumni yang datang. Asumsi budget pun dibuat, nilainya lumayan besar. Minus 10 hari, paginya setelah rapat yang melelahkan akhirnya perburuan dana pun dimulai. Saya kebagian tugas menggandakan proposal bantuan dana dan mengumpulkan foto para alumni, sebenarnya ada detail kecil kesalahan dalam proposal tersebut tapi show must go on. Masalah kedua adalah membagi waktu dengan tugas kantor. Bersyukur karena laporan keuangan sudah selesai, sehingga ritme kerja di meja saya tidak secepat kereta Shinkansen. Tidak jarang teman kantor yang bukan alumni juga ikut membantu.
Ini memang tidak sedramatisir kisah Bandung Bondowoso dengan candi Prambanannya atau kisah singgasana ratu Bulqis yang berpindah dari Yaman ke Palestina, tapi mengerjakan acara dalam 14 hari bukan perkara sepele.
[caption id="attachment_355293" align="aligncenter" width="565" caption="Kak Bur (alumni yang juga bupati kabupaten Takalar) merangkai puzzle"]
Segala kerja keras dan tekad yang kuat dari panitia terbayar indah malam itu. Apalagi sorenya panitia berhasil membentuk IKA Akuntansi Unhas dan memilih ketua IKA pertama yaitu kanda Muhammad Ridwan, salah satu dari sekian alumni senior yang sukses. Saya salut atas kebesaran hati kanda-kanda senior dan kerja keras adik-adik yunior sehingga mampu melakukan sesuatu yang luar biasa, from zero to hero.
Keren
Dari dalam ruangan yang bermandi gemerlap cahaya, deretan kursi yang tersusun rapi dan senyuman wanita cantik menggoda di sudut pintu yang celananya diatas lutut menyambut kehadiran para tamu. Alunan musik yang lembut hanyut mengantar kami mengenang masa-masa kuliah, suatu masa yang indah menjuntai cerita yang penuh warna-warni kehidupan anak kuliahan. Suasana diluar ruangan tidak kalah meriahnya, booth yang disiapkan panitia menjadi tempat paling favorit malam itu.