rasa sakit tak bisa meminang Intan bertambah ketika Adam mendengar bahwa temannyalah yang akan meminang Intan karena sama-sama keturunan bangsawan. maka Adam pergi meninggalkan kampungnya dengan rasa sakit yang belum juga terobati walau sudah bertahun-tahun berlalu.
unsur adat dan budaya Banjar, Kalimantan Selatan, juga turut membantu membangun suasana cerita, seperti masalah jodoh yang mengharuskan orang bangsawan bersanding dengan sesama bangsawan, kebiasaan mendatangi orang pintar untuk meminta solusi, Â hingga memakamkan orang meninggal dengan cara ditenggelamkan.
Tradisi pemakaman inilah yang paling meninggalkan kesan bagi saya. Selain karena mendapat pengetahuan baru, saya sekaligus belajar betapa pentingnya keikhlasan dan kesadaran bahwa sesungguhnya manusia ini tidak memiliki apa-apa, semuanya hanya titipan tuhan saja.
"Tak ada orang yang bisa benar-benar melupakan, terlebih sesuatu yang pernah melekat dalam hati. Hanya ada satu cara untuk bisa menerima segala manis dan pahit, yakni memaafkan." -hlm.137
3. Kelebihan Novel
Menurut saya, melebihan dari novel ini adalah gaya bahasanya yang sangat sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca, halamannya juga tidak terlalu tebal, maka cocok untuk seseorang yang baru mulai membiasakan diri untuk membaca.
4. Penutup
Saya sebagai mahasiswi Sastra Indonesia sangat suka dengan novel ini karena di dalamnya terdapat pelajaran mengenai  memaafkan dan merelakan sesuatu. apalagi novel ini mempunyai setting tempat di Banjar, Kalimantan Timur, yang membuat novel ini penuh dengan adat dan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H