Wahai Wanita yang cantik melalui tulisan ini aku mendoakan agar semoga keselamatan, keberkahan dan kasih sayang Allah swt.berikan kepada engkau dalam setiap langkah hidupmu. Melalui tulisan ini aku juga menuangkan sejuta harapan yang kiranya dirimu dan diriku berguna untuk dunia di masa depan.
Karena sesungguhnya kitalah yang akan menerima estafet untuk kemudian melanjutkan kehidupan di dunia ini. Bila pemuda-pemudi di suatu bangsa itu baik, maka Insya Allah hari depan akan semakin cerah. Namun sebaliknya, jika kita buruk keruntuhan bangsa ini hanya tinggal menunggu waktu.
Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengajari terlebih menghakimi namun lebih kepada saling berbagi. Semoga tercipta di antara kita budaya saling menasehati tnpa bermaksud menghakimi, menyentuh tanpa bermaksud menyinggung serta mengajak tanpa mengejek.
Ketahuilah wahai keindahan sesungguhnya Islam amat menghargai posisi dirimu. Wanita diletakkan di posisi terhormat. Islam-lah yang merubah posisi wanita yang tadinya hina menjadi mulia. Akan tetapi, sangat disayangkan kebanyakan wanita itu sendiri yang tidak mengetahui posisi dirinya, mereka telah melupakan ketentuan-ketentuan Allah pada dirinya.
Semasa era jahilyah posisi wanita sangat terzalimi, sangat tersiksa. Bahkan kelahiran anak perempuan sangat tidak diharapkan karena merupakan aib. Para orangtua merasa kehormatan diri runtuh bila mendengar kelahiran anak perempuan, sehingga tak segan-segan menguburnya hidup-hidup. Pada masa itu tidak ada hokum, tidak ada norma, pokoknya ‘semau gue’ apalagi dalam masalah keperempuanan. Kaum wanita tidak memiliki hak dan tidak dihormati, lelaki bebas mengawini beberapa orang istri dan menceraikannya sekehendaknya. Bahkan suai membolehkan istrinya berhubungan dengan lelaki lain, lebih parah lagi, anak lelaki dapat mengambil janda-janda ayahnya sebagai warisan. Naudzubillah.
Begitulah, keadaan wanita di zaman jahiliyah yaitu zaman sebelm datangnya cahaya yang terang benderang yakni Islam. Memang , dari salah satu artinya saja yaitu selamat dibuktikan dengan menyelamatkan seluruh dunia termasuk wanita. Dimana posisi wanita menjadi yang selayaknya mulai dari usia muda hingga tua.
Di mata Islam, Ayah harus mendahulukan anak perempuannya dalam hal berbagi hadiah/ kebahagiaan. Selain itu, juga ungkapan surga di telapak kaki ibu (wanita). Begitulah Kemuliaan Islam memuliakan wanita.
Posisi Wanita
Sebenarnya tak ada perbedaan yang berarti antara wanita dan pria hanya tugas yang berbeda. Allah swt. Berfirman ”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS an-Nisa :32)
Ayat ini menjelaskan bahwa tiada diskriminasi dalam Islam, tidak ada jalan atau alas an untuk merendahkan derajat wanita. Allah swt. Menilai dari hasil amal masing-masing baik pria maupun wanita. Oleh karena itu, agama Islam memandang wanita sebagai teman (pendamping) bagi pria bukan budak yang dapat diperlakukan sama dengan harta benda atau pemuas nafsu belaka(KH Ali Yafi).
Wanita dijadikan Allah swt. Untuk menghiasi bumi ini. Tanpa wanita dunia ini terasa sempit dan tidak enak untuk didiami. Wanita merupakan ketenteraman bagi laki-laki (QS ArRum :21). Nabi Adam as. Gelisah meskipun hidup dipenuhi kenikmatan di surga lalu Allah Menjadikan Siti Hawa sebagai temannya dan kenikmatan syurga pun sempurna. Begitulah pentingnya wanita bagi laki-laki.