Dampak ketiga Terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan pendaki gunung, penurunan jumlah kunjungan wisatawan pendaki gunung dengan perkiraan sebesar 44 persen dari 111.815 menjadi 61.655. Adapun komposisi wisatawan nusantara menurun 41 persen dari 71.060 menjadi 41.800. Sementara itu, wisatawan mancanegara juga mengalami penurunan sebesar 51 persen dari 40.755 menjadi 19.855. Dampak keempat Terjadi penurunan jumlah omzet industri wisata gunung, Tak hanya penurunan kunjungan wisatawan, jumlah omzet industri wisata gunung juga mengalami penurunan akibat virus corona. APGI melaporkan adanya penurunan dengan perkiraan sebesar 86 persen dari Rp 337,1 miliar menjadi Rp 46 miliar.
Dampak kelima Sebanyak 5.225 pekerja pariwisata di industri wisata gunung mengalami penurunan tingkat ekonomi. Dan dampak yang terakhir yaitu Daya tahan ekonomi pemandu gunung Indonesia karena dampak virus corona rata-rata selama tiga bulan. Dari dampak yang di timbulkan tersebut mempengaruhi penurunan pendapatan asli daerah tersebut.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kuningan pada tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 2019 pendapatan pajak daerah sebesar 9.395.292.137, yang di mana pada tahun 2019 terealisasikan sebesar 93.712.767.385 dan tahun 2020 sebesar 84.317.475.248. dengan adanya penurunan pendapatan pajak daerah, otomatis Pendapatan asli daerah Kabupaten kuningan mengalami penurunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H