Mengklaim diri sebagai penerus Masyumi dan didirikan pada tanggal 17 Juli 1998, Partai Bulan Bintang (PBB) saat ini menjadi salah satu parpol semenjana. Sejak pertama didirikan sampai sekarang tahun 2022 PBB tidak begitu sukses meraih suara dan berjalan ke senayan.Â
Ketika awal didirikan partai ini mampu menembus senayan dengan mengirimkan 13 wakil rakyatnya ke DPR RI dan berada di urutan ke 6. Kemudian pemilu 2004 Partai Bulan Bintang mengalami penurunan suara dengan hanya mengirimkan 11 wakilnya di senayan dan berada di urutan 8.Â
Kemudian sejak pemilu 2009, pemilu 2014 dan terakhir pemilu 2019, PBB tidak mendapatkan jatah kursi. Dan selama 3 pemilu beruntun harus menjadi tim semenjana dan penggembira pemilu.
Lantas bagaimana peluang Partai Bulan Bintang di pemilu 2024?
Sementara kita punya gambaran, untuk visi misi dan mukodimah partai ini sangat bagus, ketum nya yaitu Yusril Ihza Mahendra juga seorang yang visioner dan luar biasa.Â
Tapi kenapa selama 3 putaran hanya menjadi partai semenjana? Apakah mesin partai benar-benar tidak berfungsi atau ada dinamika internal yang kita tidak ketahui.Â
Sungguh sangat di sayangkan jika di pemilu 2024 PBB kembali menjadi tim semenjana lagi. Untuk mengantisipasi itu seharusnya pengurus internal PBB melakukan evaluasi dan meramu strategi agar berhasil di pemilu 2024. Memang, sejauh ini PBB terlihat begitu monoton, minim kreasi dan strategi. Tokoh-tokoh yang di gaetpun ada yang tidak popular.Â
Contohlah Perindo yang dengan cepat melakukan evaluasi dan pembenahan dengan merombak seluruh sistem ke partaian. Bahkan dengan langkah brilian Perindo berhasil menggandeng TGB Zainul Majdi sebagai ketua harian DPP Perindo. Langkah Perindo sangat tepat untuk mendulang suara dari kalangan muslim. Dan saya yakin Perindo akan maju ke senayan pada pemilu 2024.Â
Dan kembali lagi ke PBB, bila PBB mampu melakukan inovasi dan pembenahan total internal partai seperti apa yang dilakukan perindo bisa saja PBB juga akan mampu melepas belenggu cap partai semenjana. Misal PBB bisa menggandeng tokoh-tokoh sentral semacam Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan atau  tokoh besar lainnya maka PBB akan punya nilai jual.Â
Kalau hanya mengandalkan Yusril seorang orang sudah bosan, selama 5 kali pemilu yang di branding hanya Yusril dan itupun tidak berhasil, maka pemilih pun juga akan bosan dan berkata "kok itu lagi, itu lagi". Sudah gagal di ulangi.
Semoga tulisan saya ini didengar kader atau pengurus Partai Bulan Bintang agar segera melakukan konsolidasi dan pembaruan strategi agar tidak menjadi parpol semenjana lagi.Â
Bila benar-benar Partai Bulan Bintang segera melakukan inovasi dan memperbaiki sistem kepartaian dengan langkah-langkah strategis, insyaAllah Partai Bulan Bintang lolos senayan untuk pemilu 2024. Dan bila masih tidak ada perubahan maka tunggu saja dan  selamat penghargaan parpol semenjana abadi buat Partai Bulan Bintang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI