Mohon tunggu...
Islachul Imam
Islachul Imam Mohon Tunggu... Guru - Penulis Lepas dan blogger

Menyampaikan realita yang sesuai fakta dari sisi dunia pendidikan dan akar rumput.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jalan Ninja Seorang Guru Honorer di Madrasah Swasta

21 Oktober 2022   07:51 Diperbarui: 21 Oktober 2022   07:54 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pahlawan tanpa tanda jasa, itulah sebutan untuk guru. Kini nasib guru khususnya guru honorer atau bisa disebut dengan guru wiyata bakti di madrasah swasta tidak menentu, bahkan bisa dikatan mengenaskan.

Betapa tidak, beban mereka berat mulai dari mengajar, mengelola administrasi pembelajaran, berurusan dengan wali murid dan lain-lain. Meskipun beban sama dengan guru PNS tapi mengenai nasib sangat berbeda 180 derajad.

Nasib guru wiyata bakti di madrasah swasta sangat jauh dibawah harapan, apalagi mereka yang belum bersertifikasi, gaji mereka mengandalkan sekolahan. 

Bahkan pemerintah tidak peduli dengan hal itu. Teman saya, seorang guru wiyata bakti di madrasah pun hanya bergaji 150 ribu per bulan, padahal kebutuhan pokok sekarang sangat mahal, lalu bagaimana dia akan memenuhi kebutuhan sehari-hari? Uang 150 rb untuk 1 bulan siapa yang bisa memeneg?

Kami berharap pemerintah memperdulikan nasib guru-guru wiyata di madrasah swasta. Nasib mereka sangat mengenaskan. Mereka mempunyai jiwa ikhlas yang besar sesuai logo slogan logo kemenag yaitu Ikhlas Beramal. Di dada mereka Ikhlas itu ibarat semut hitam kecil yang menempel di batu hitam besar dan dalam kegelapan. Artinya ikhlas mereka benar-benar ikhlas, tidak terlihat tapi punya peran yang sangat besar dalam membangun negeri. Kadang, mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat kekurangan dan tidak dapat bantuan dari pemerintah.

Jalan ninja seorang guru wiyata madrasah swasta memang begitu berat, yang hanya melihat materi dan keuntungan duniawi tidak akan kuat menjalaninya. 

Hanya orang-orang yang ikhlas dalam keikhlasan lah yang kuat dalam menjalaninya.

Semoga ke depan pemerintah lebih memperhatikan guru wiyata bakti madrasah swasta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun