Split Bill merupakan metode pisah pembayaran dimana saat pertemuan antara 2 orang atau lebih mereka akan membayar tagihannya sendiri-sendiri.
Misal, jika kita makan berdua dengan teman kita, masing-masing akan membayar sesuai dengan tagihan makanannya. Bukan berarti jumlah seluruh tagihan dibagi dua, ya.
Metode split bill ini sudah menjadi hal yang umum dilakukan. Apalagi untuk anak zaman now yang hobinya nongkrong bareng teman di restauran, cafe, bahkan di warung kopi sekalipun.
Biasanya, sebelum pergi ke kasir untuk membayar, mereka akan meminta bon/struk/rincian tagihan terlebih dahulu.
Setelah melihatnya, maka masing-masing orang akan mengeluarkan uang sesuai dengan jumlah tagihan yang dimakan masing-masing. Mereka bertanggung jawab atas jumlah tagihannya sendiri.
Setelah dikumpulkan, biasanya aka nada akuntan dalam grup yang bertugas untuk membayar ke kasir dan akan kembali dengan sisa kembalian yang siap di bagikan secara merata. Hehe, seru ya.
Baca: Pengalaman Kompasianer Nugroho Dwi Priyohadi saat Split Bill bersama temannya.
Tapi ternyata metode split bill ini sangat baik dilakukan agar kita tidak terbiasa untuk bergantung dengan orang lain. Metode ini bisa menghindari persoalan utang-piutang antar teman.
Bayar makan sendiri saat hangout bersama teman memang sudah menjadi hal umum dan bukan hal yang harus diperdebatkan lagi.
Tapi bagaimana jika metode split bill ini diterapkan di saat kencan pertama?
Bagaimana jika seorang pria dan wanita selesai makan, si pria hanya mengeluarkan uang untuk makanannya sendiri dan mengabaikan jatah tagihan wanitanya? Apakah itu hal yang wajar dan bisa diterima?
Sebuah survei di tahun 2017 oleh Money and SurveyMonkey menyebutkan bahwa sebanyak 78 persen responden mengatakan bahwa pihak pria lah yang harus membayar tagihan saat kencan pertama.
Kemudian hasil survei match.com di tahun 2016 mengatakan jika siapa yang mengajak kencan, dia lah yang harus membayar.
Hasil survei match.com ini senada dengan pernyataan pemimpin merek aplikasi kencan Bumble, Alex Williamson. Menurutnya orang yang berinisiatif untuk mengajak kencan pertama adalah orang yang bertanggung jawab atas seluruh biaya kencannya.
Lalu apakah dengan begitu split bill jadi terdengar tidak etis dilakukan saat kencan pertama?
Meski terdengar kurang etis, sebenarnya split bill saat kencan pertama sah-sah saja dilakukan.
Selama pihak wanita masih mampu untuk membayar makanannya sendiri, kenapa tidak?
Split bill juga tidak membuat pasangan merasa saling terbebani dan membebani.
Si wanita juga bisa bebas memilih makanan yang mereka suka tanpa harus merasa membebani pasangannya jika ia ingin memilih menu yang lebih mahal.
Kalaupun pihak pria tidak ingin berbagi tagihan makanan saat kencan pertama, pihak wanita bisa mengembalikannya dengan membayar hal-hal sederhana seperti misalnya membelikan jajanan ringan atau hal sekecil bayar tiket parkir.
Jadi, split bill bukanlah masalah besar saat kencan pertama.
Justru hal ini bisa menghindari "drama" ungkit-ungkitan utang kalau seandainya setelah kencan tersebut keduanya tidak cocok dan tidak ingin melanjutkan kencan-kencan selanjutnya.
Dengan begitu, kedua pihak tidak ada yang merasa terbebani dan membebani.
Baca juga: Jangan Langsung Tuduh Matre, Ini Alasan Wanita Lebih Memilih untuk Menikahi Pria yang Lebih Tua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H